Riau merupakan provinsi besar dalam industri migas, dengan menghasilkan 180 ribu barel per hari atau 30 persen dari 'lifting' nasional
Batam (ANTARA) - Penjabat Gubernur Riau SF Hariyanto menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat setempat dalam pemenuhan target produksi migas, salah satunya dengan memberikan program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR.

"Saya juga berharap kepada SKK Migas untuk tidak melupakan masyarakat lokal dalam pemenuhan target produksi migas, salah satunya yakni dengan memberikan program CSR. Sehingga masyarakat terbantu dan mendukung pengembangan industri ini ke depannya," kata Hariyanto dalam konferensi pers acara Pre IOG SCM & NCB Summit di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.

Ia menambahkan Riau merupakan provinsi besar dalam industri migas, dengan menghasilkan 180 ribu barel per hari atau 30 persen dari lifting nasional.

"Bayangkan saja saat ini kita produksi 180 ribu barel per hari, dan pada 2030 targetnya 1 juta barel. Artinya dalam 6 tahun lagi harus dicapai. Sehingga perlu kerja maksimal, kerja luar biasa, inovasi juga diperlukan. Kalau tidak bekerja keras kerja sama antara SKK Migas, pemerintah, masyarakat ini tidak bisa tercapai," ujar dia.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggalakkan pengeboran sumur minyak untuk mengejar tercapainya target 1 juta barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD) pada 2030.

Baca juga: Belasan kontraktor mengeksplorasi dan eksploitasi migas di Riau

Baca juga: Realisasi lifting migas di Riau 2023 mencapai 180.000 barel oil/hari


“Kegiatan pengeboran ditambah. Kami mempunyai long term planning bahwa di tahun depan, pengeboran sumur itu ada seribu sumur,” ujar Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti dalam konferensi pers acara Pre IOG SCM & NCB Summit di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.

Shinta menyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan target 1 juta barel pada 2030, Indonesia masih tertinggal dalam produksi minyak dan gas bumi (migas), terutama minyak.

Ia menilai satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi adalah melalui peningkatan aktivitas.

Baca juga: Kepala SKK Migas tinjau pembangunan FPSO Marlin Natuna

Baca juga: SKK Migas galakkan pengeboran untuk kejar target 1 juta barel per hari

Baca juga: Eks Wakil Kepala SKK Migas soroti revolusi energi melalui gas

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024