Bandung (ANTARA News) - Nama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad yang sebelumnya disebut-sebut masuk bursa bakal capres Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dicoret karena dikhawatirkan akan menimbulkan pandangan negatif di masyarakat.
"Kalau beliau dicalonkan PPP, dikhawatirkan ada pandangan-pandangan negatif terhadap KPK seperti misalnya KPK terkontaminasi parpol," kata Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali di Bandung, Minggu
Tokoh lain yang sebelumnya masuk bursa bakal calon presiden PPP adalah Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Yenni Wahid juga akhirnya tidak masuk bursa pencalonan.
"Yenni belum bersedia dicalonkan karena masih berkonsentrasi untuk masalah keluarganya," katanya.
Sementara Moeldoko dicoret karena TNI aktif yang jika tetap dicalonkan akan menimbulkan efek politisasi TNI.
Mukernas II PPP akhirnya menyepakati enam tokoh eksternal partai yang dinilai pantas masuk bursa capres/cawapres yang diusung PPP.
Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, Bupati Kutai Timur Isran Noor, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa.
"Mukernas menilai keenam nama ini yang paling memadai dari segi rekam jejak dan mencuat kuat dalam forum Mukernas," kata Suryadharma.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014