Guatemala City (ANTARA News) - Sembilan orang termasuk seorang bayi dan anak perempuan tewas tertembak saat rumah mereka yang ada di daerah berhutan lebat yang dikenal sebagai daerah perdagangan narkoba di Guatemala diserang.
Sebanyak 20 orang menyerbu rumah itu pada Sabtu pagi (8/2) waktu setempat dan menembak mati enam orang dewasa, seorang anak perempuan berusia lima tahun dan bayi perempuan berusia tiga bulan di satu desa pertanian kecil di daerah Peten, sekitar 370km timur laut ibu kota negara itu.
Satu perempuan lain yang cedera dalam serangan itu akhirnya meninggal di rumah sakit, demikian menurut pernyataan pejabat seperti dilansir kantor berita Reuters.
Serangan itu nampaknya ada kaitannya dengan satu bentrokan antara penduduk lokal dan para pedagang narkoba, kata Menteri Keamanan Guatemala Mauricio Lopez.
"Di daerah itu banyak terjadi konflik menyangkut perdagangan narkoba. Kami yakin para pria yang melancarkan serangan itu terlibat dalam perdagangan narkoba," kata Mauricio Lopez
Para pejabat keamanan masih memeriksa para saksi mata dan belum melakukan penahanan.
Daerah Peten yang kaya keanekaragan hayati dan peninggalan suku Maya, merupakan daerah perbatasan dengan Meksiko yang punya banyak celah bagi para kartel narkoba untuk menyelundupkan kokain Amerika Selatan ke Amerika Serikat.
Pada Mei 2011 para anggota kartel Meksiko Los Zetas memancung kepala 27 pekerja pertanian di Peten dalam satu sengketa dengan pemilik pertanian di rute-rute perdagangan narkoba itu.
Memasuki tahun ketiga dari masa jabatan empat tahunnya, Presiden Guatemala Otto Perez berjanji menumpas kejahatan terorganisasi yang menguasai daerah-daerah luas di salah satu negara-negara dengan tingkat pembunuhan per kapita tertinggi itu.
Kasus pembunuhan di Guatemala masih meningkat pada 2013 menjadi 6.072 orang, menimbulkan pertanyaan pada kemampuan Perez memerangi kejahatan di negara Amerika Tengah yang separuh dari sekitar 15 juta warganya hidup miskin itu.
(Uu.H-RN)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014