Jakarta (ANTARA) - Puluhan operator yang terkait dengan armada JakLingko mengeluhkan pembagian kuota armada, khususnya bus kecil yang dioperasikan untuk melayani transportasi masyarakat Jakarta.
Para operator yang tergabung dalam Forum Komunikasi Laskar Biru itu pun mengadukan masalah tersebut kepada Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Rabu.
Salah satu operator dari Koperasi Mikrolet (Komilet) Jaya, Berman Limbong menuturkan bahwa armada yang disediakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mencapai 200 unit. Namun, informasi yang didapat dari TransJakarta, jumlahnya hanya 100 unit.
Terlebih, jumlah itu harus dibagi 10 operator. "Ini kan tidak adil," ujar dia dalam keterangannya.
Baca juga: Ojek daring dukung konektivitas aplikasi JakLingko
"Lakukan seleksi sesuai aturan yang ada. Karena jika didasarkan pada audit kinerja, jelas kita selalu unggul," tuturnya.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta, Desie Christhiyana Sari menyesalkan adanya persoalan yang dialami para operator JakLingko tersebut. Karena itu, TransJakarta harus secara transparan dan adil terhadap para operator JakLingko.
Baca juga: Petugas Gulkarmat Jaktim evakuasi penumpang Jaklingko yang terjepit
TransJakarta, Dishub dan pihak operator, menurut dia, juga harus dipertemukan agar persoalan yang terkait dengan ketidakadilan ini bisa diselesaikan.
Keberadaan JakLingko, kata Desie, memiliki efek yang sangat besar bagi terciptanya lapangan pekerjaan dan membantu permasalahan mobilitas serta kemacetan di Jakarta dengan sistem transportasi yang terintegrasi dan murah.
Baca juga: JakLingko tantang pengguna transportasi dapatkan ponsel gratis
"Hal ini untuk menghindari miskomunikasi dan saling curiga sehingga persoalan bisa segera diselesaikan dengan tuntas," kata dia.
Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta berencana mengirimkan surat kepada Komisi B DPRD DKI Jakarta untuk memanggil para operator, TransJakarta dan Dishub agar persoalan itu bisa segera diselesaikan.
"Fraksi Demokrat selalu mendorong agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dapat bertransformasi menjadi kota global. Salah satu indikatornya adalah mampu menata sistem transportasi kota dengan baik," ujar Desie.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024