Jakarta (ANTARA) - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI menekankan bahwa membela Palestina menjadi negara merdeka serta terbebas dari belenggu penindasan Israel merupakan kewajiban kemanusiaan.

"Membela Palestina adalah kewajiban kemanusiaan. Bayangkan kalau yang dibantai setiap hari itu ibu kita, ayah kita, anak kita, dan cucu kita. Kami, Fraksi PKS akan terus dan tidak berhenti berjuang sampai Palestina merdeka," kata Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini dalam rilis resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Hal itu disampaikan-nya saat menjadi pembicara kunci dalam acara Ambassador Talks yang digelar Fraksi PKS DPR RI dengan tema "Nurani Dunia Untuk Palestina, Stop Agresi Israel Sekarang!" di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Fraksi PKS, kata dia, mengajak solidaritas global untuk menghentikan agresi Israel dan terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Maka tuntutan kita bersama adalah: Stop kekerasan dan pembantai rakyat Palestina. Seret Netanyahu (PM Israel, red) dan kabinetnya sebagai penjahat perang. Wujudkan kemerdekaan Palestina," tuturnya.

Dia juga mengajak negara-negara untuk mereformasi tatanan dunia, menyoal persetujuan 143 negara atas keanggotaan penuh Palestina di PBB yang terganjal oleh veto Amerika Serikat (AS).

"Tatanan dunia ini harus dibangun dengan demokrasi. Jangan sampai kalah dengan sebuah veto anti-demokrasi dari negara adidaya," ujarnya.

Menurut dia, Indonesia berbeda dengan negara-negara di dunia dalam pembelaan terhadap Palestina sebab mulai dari Pemerintah, parlemen, hingga rakyatnya kompak mendukung kemerdekaan Palestina.

Baca juga: Gaza sekarang adalah Indonesia pada masa perang kemerdekaan

Baca juga: Tim ahli PBB desak semua negara akui kedaulatan Palestina

Baca juga: Indonesia lakukan tekanan diplomatik dorong kemerdekaan Palestina

"Dalam konteks ini, kami sangat bangga dengan upaya diplomasi Ibu Menlu (menteri luar negeri) dalam setiap kesempatan yang selalu membela kemerdekaan Palestina. Salam hormat dan apresiasi untuk Ibu Menlu," ucapnya.

Dia lantas memaparkan sejumlah makna kemerdekaan Palestina bagi Indonesia, di antaranya merupakan amanat konstitusi UUD 1945.

"Sehingga tidak boleh ada masyarakat Indonesia yang menolak dukungan pemerintah, parlemen, dan rakyat terhadap kemerdekaan Palestina," paparnya.

Selain itu, lanjut dia, kemerdekaan Palestina adalah amanat pendiri bangsa. Di mana, Presiden pertama Indonesia Soekarno yang mencetuskan Konferensi Asia Afrika (KAA) sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina, namun hingga kini Palestina menjadi satu-satunya peserta KAA yang belum merdeka.

Dia menyebut bahwa Indonesia memiliki utang sejarah pula dengan Palestina yang memberikan pengakuan pertama bagi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

"Keempat, pembelaan kemerdekaan Palestina adalah amanat Platform PKS untuk mewujudkan peradaban dunia yang tertib, aman dan damai di atas nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan," ujarnya lagi.

Dia mengatakan bahwa Fraksi PKS telah dan terus berupaya menggalang solidaritas global bagi Palestina. Mulai dari, menghimpun bantuan dana, diplomasi parlemen ke berbagai negara, diplomasi internasional ke badan-badan PBB, hingga mengadakan seminar internasional.

"Saya bukan mengklaim, tapi kami satu-satunya Fraksi yang berusaha mendatangi lembaga-lembaga di PBB agar lembaga ini terus semakin kencang dan keras untuk membela dan mewujudkan kemerdekaan Palestina," ucap Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia itu.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024