Jakarta (ANTARA) -
Satria Muda Pertamina Jakarta (SM) siap membayar denda Rp1,3 miliar kepada pengelola kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2024 karena telah melanggar peraturan salary cap atau batasan gaji pemain selama satu musim yang ditetapkan sebanyak Rp10 miliar.
 
Dalam laman resmi klub yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu, Manajer Tim SM Theodore mengatakan naiknya batasan gaji SM dari Rp9,3 miliar menjadi Rp11,3 miliar saat ini, murni karena keputusan manajemen dan staf pelatih yang berkaca pada hasil kurang baik yang diraih klub pada awal hingga pertengahan musim.
 
Oleh sebab itu, manajemen siap menanggung konsekuensi dari keputusan tersebut.
 
"Jadi kami berkomitmen untuk mematuhi aturan itu dengan membayarnya. Jumlahnya sesuai aturan adalah satu banding satu, jika sekarang kami Rp11,3 miliar, maka kami harus bayar sebanyak Rp1,3 miliar," kata pria yang kerap disapa Theo itu.
 
Ia membeberkan, peraturan IBL terkait maksimal gaji adalah Rp10 miliar dan batas untuk kelebihannya sebanyak Rp2 miliar atau sampai Rp12 miliar.
 
Apabila lebih, maka selain membayar denda klub juga akan mengalami pengurangan nilai untuk IBL musim depan.
 
Theo menyampaikan, salah satu kenaikan jumlah total gaji karena mendatangkan Artem Pustovyi yang merupakan pemain dengan segudang pengalaman di liga Eropa dan juga mantan pemain Barcelona, sehingga nilainya empat kali lipat dari pemain asing yang sebelumnya.
 
"Jelas kami bergerak naik secara batasan gaji karena dinamika liga saat ini yang semakin ketat dan menarik, sehingga manajemen sepakat untuk menambah nilai gaji dari pemain asing," kata pria yang kerap disapa Theo itu.

Meski harus membayar denda, tambah dia, klub sangat merasakan dampak positif dengan kedatangan sejumlah pemain asing baru, yaitu Reynaldo Garcia, Artem Pustovyi, dan Elgin Cook.

Baca juga: Gelvis Solano ingin fokus persiapan lawan SM sebelum babak playoff
 
Ia mengungkapkan, Satria Muda tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir dan berhasil merebut satu tempat dalam babak playoff.
 
Padahal, lanjut Theo, di awal musim klubnya sempat terseok-seok dan mengalami banyak kekalahan.
 
Satria Muda Pertamina Jakarta menjadi tim pertama yang membuka nilai salary cap atau batasan gaji pemain mereka musim ini.
 
Bahkan, tim yang identik dengan warna biru tersebut dengan transparan menjabarkan jumlah nilai total gaji pemain selama semusim.
 
Saat ini, tim pengoleksi 12 gelar juara liga bola basket Indonesia itu berada di peringkat empat klasemen sementara IBL 2024 dengan meraih 41 poin.
 
Rekor klub itu hingga pertandingan terakhir adalah 17 kemenangan dan tujuh kali kalah dari total 24 pertandingan yang sudah dilakoni.
 
Mereka masih menyisakan dua pertandingan reguler melawan Dewa United (tandang) pada 6 Juli dan laga kandang versus Pelita Jaya Jakarta sehari setelahnya.
 
Pada awal musim, klub kebanggaan warga Jakarta itu sempat terseok-seok dan mengalami banyak kekalahan melawan tim yang secara statistik jauh di bawah mereka.

Baca juga: IBL 2024, Satria Muda Pertamina Jakarta kembali ke 'rumah' sendiri
Baca juga: Pelatih SM sebut pergantian pemain asing berdampak positif untuk klub

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024