Harganas jadi kesempatan bagi kita untuk mengenalkan cara baru mengonsumsi ikan, yakni melalui fortifikasi jajanan pasar dengan HPIJakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkenalkan fortifikasi dalam bentuk hidrolisat protein ikan (HPI) ke dalam jajanan pasar dan camilan sebagai cara baru mengonsumsi ikan.
Implementasi HPI dalam jajanan bertujuan untuk meningkatkan asupan protein masyarakat sekaligus meningkatkan hilirisasi perikanan.
"Hari Keluarga Nasional (Harganas) jadi kesempatan bagi kita untuk mengenalkan cara baru mengonsumsi ikan, yakni melalui fortifikasi jajanan pasar dengan HPI," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, asupan protein Tiongkok sebesar 121,7 gram/kapita/hari, kemudian Amerika Serikat 109,6; Norwegia 101,2; Vietnam 94,3; Malaysia 89,1; Thailand 66,5 dan Kamboja 63,6 gram/kapita/hari sementara Indonesia tercatat baru 62,3 gram/kapita/hari.
Baca juga: KKP gelar APA 2024 galang dukungan pembangunan akuakultur dalam negeri
Baca juga: Taruna-taruni KKP hasilkan inovasi produk perikanan lewat program MBKM
"Marilah kita gelorakan peningkatan asupan protein masyarakat dari 62 gram/kapita/hari menjadi lebih dari 100 gram/kapita/hari berbasis ikan untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia," katanya.
Penggunaan HPI dalam jajanan pasar, seperti kue bolu kukus, kue sus, kue talam, sosis solo, cookies hingga cilok hampir tak mengubah rasa aslinya, serta membuat makanan tersebut lebih bergizi.
"Kandungan ini sudah teruji di Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan(BBP3KP)," tutur Budi.
"Dengan HPI, kita jadi tak khawatir lagi dengan jajanan anak, selain mendorong hilirisasi perikanan," ujarnya.
Baca juga: KKP: Gelaran ITIBF catatkan peluang investasi sebesar Rp1,69 triliun
Baca juga: KKP siapkan pengesahan CTA 2012 optimalkan keselamatan kapal perikanan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024