Manila (ANTARA News) - Selain menjadi pembalap dalam lomba adu irit pemakaian bahan bakar Shell Eco-Marathon Asia 2014, Tim Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta juga menjadi "duta wisata Yogyakarta".
"Iya Mas, kami dibekali banyak brosur wisata dari Dinas Pariwisata DIY. Jadi selain ada yang balapan, kami juga ada yang sebarkan prosur dan menjelaskan pariwisata Yogyakarta di sini," kata manajer tim itu, Ari Fikri, di sela SEM 2014, di Taman Luneta, Sabtu petang.
109 mobil beradu irit dalam dua kategori utama SEM 2014, yaitu kategori mobil konsep prototipe dan mobil konsep urban. Indonesia mengirimkan 18 tim dari 15 perguruan tinggi.
Mobil konsep prototipe bernama Mobil AKPRND 1 dari im Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta tampil agak beda, bodi serat kaca yang membungkus kabin dan menin bakar bensinnya diberi kelir kuning dengan aksen semburat batik motif parang rusak.
"Motif parang ini khan motifnya kerajaan. Batik adalah kekayaan kita dan inilah yang kami coba perkenalkan di turnamen internasional ini," kata dia.
Teman-temannya, pada saat dia berkata itu, sedang membenahi sistem karburasi bahan bakar mobil itu.
Di moncong mobil mereka, diimbuhi lambang Kesultanan Yogyakarta.
"Kami khan dari Yogyakarta maka lambang ini kami lukis. Ada tim pendukung yang suka rela membantu kami tentang ini," kata dia.
"Kebanyakan tertarik dengan Yogyakarta dan mereka bilang ingin datang ke Yogyakarta," kata dia.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014