Pengumuman ini merupakan bagian penting dari pendekatan terpadu perusahaan dalam manajemen karhutla, serta bagian dari komitmen perusahaan untuk bekerja sama dengan pemerintah, pemegang konsesi lain, serta masyarakat untuk mengurangi risiko karhutla

Jakarta (ANTARA) - APRIL Group mengumumkan periode rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh area konsesi Pangkalan Kerinci, Riau berlangsung dari 1 Juli hingga 30 September 2024.

Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit operasional APRIL Group Sihol Aritonang mengatakan, sejak 2015, APRIL secara rutin mengumumkan periode rawan kebakaran dan menyiagakan tim operasi kebakarannya untuk memantau serta merespons setiap titik panas atau kebakaran di area konsesi.

"Pengumuman ini merupakan bagian penting dari pendekatan terpadu perusahaan dalam manajemen karhutla, serta bagian dari komitmen perusahaan untuk bekerja sama dengan pemerintah, pemegang konsesi lain, serta masyarakat untuk mengurangi risiko karhutla selama musim kemarau," ujar Sihol melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Sihol menyampaikan, meski prakiraan cuaca diprediksi normal, perusahaan terus memperkuat upaya pencegahan dan manajemen karhutla sesuai prosedur standarnya. Pencegahan tetap menjadi fokus utama APRIL dalam mengantisipasi karhutla.

Selama periode rawan kebakaran, APRIL akan meningkatkan patroli darat dan udara untuk memantau potensi karhutla. Perusahaan juga memperkuat kerja sama dengan masyarakat setempat untuk membantu mengurangi risiko karhutla.

APRIL telah lama aktif bermitra dengan masyarakat melalui Program Desa Bebas Api (FFVP) untuk meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan hutan yang bertanggung jawab.

Saat ini, program FFVP telah melibatkan 42 desa, mencakup total area 902.872 hektar dan berhasil mengurangi insiden kebakaran lebih dari 90 persen.

"Kami memahami risiko dampak kebakaran terhadap area hutan tanaman industri (HTI) dan operasional kami, serta masyarakat di sekitarnya. Pengalaman kami membuktikan bahwa keterlibatan aktif dan berkelanjutan bersama dengan masyarakat, pemerintah setempat, dan pemangku kepentingan lainnya adalah kunci dalam mencegah karhutla," katanya.

Sejak 1993, APRIL telah menerapkan kebijakan 'Tanpa Bakar' dan mematuhi persyaratan hukum pemerintah Indonesia terkait risiko kebakaran.

Perusahaan juga berinvestasi dalam teknologi deteksi dan pemadaman kebakaran terkini, termasuk melalui pemantauan citra satelit dan menara CCTV yang tersebar di sekitar area konsesi HTI.

Investasi ini juga mencakup satu helikopter, dua airboat, 345 petugas pemadam kebakaran profesional, 26 unit CCTV, 196 pompa air, serta pelatihan pemadam kebakaran bagi 735 relawan di 49 desa di Riau.

Baca juga: APRIL Group uji coba operasional pabrik kertas kemasan
Baca juga: Bahlil minta industri kertas tingkatkan kontribusi ekonomi nasional
Baca juga: APRIL Group berikan kontribusi Rp484,3 triliun buat ekonomi RI

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024