Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Jumat pagi ditutup melemah, sehubungan para pelaku pasar masih memperhatikan faktor eksternal setelah Wall Street semalam turun.
Pada sesi pagi IHSG ditutup turun 7,683 poin atau 0,52 persen ke 1.462,783 dan indeks LQ45 melemah 2,101 poin atau 0,64 persen ke level 323,969.
Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Jumat, mengatakan bahwa perhatian pelaku pasar hari ini masih bersikap menunggu dengan memperhatikan pada faktor eksternal setelah malam tadi indeks Dow Jones kembali turun tajam.
"Setelah dikhawatirkan dengan peningkatan upah buruh, bursa Wall Street kali ini memperoleh peringatan dari sejumlah pelaku properti bahwa industri properti tengah menghadapi situasi sulit dengan menumpuknya stok dan anjloknya harga," katanya.
Menurut mereka, peringatan tersebut mengarah pada melambatnya pertuimbuhan ekonomi AS yang terlalu cepat, namun laju inflasi diperkirakan masih tetap tinggi seperti diisyaratkan oleh `The Fed`.
Dengan kondisi seperti ini, lanjutnya, sangat sulit untuk memperkirakan apakah `The Fed` akan bertahan dengan level `fed fund rates`-nya saat ini atau kembali dinaikkan untuk menahan inflasi.
Bahkan, katanya, jika `The Fed` tidak menaikkan suku bunga pun, bursa Wall Street telah cukup dikhawatirkan oleh ancaman melemahnya kinerja emiten karena turunnya perekonomian yang terlalu cepat. "Apalagi jika suku bunga dinaikkan, maka dapat dipastikan hal tersebut menjadi katalis yang mengarah pada resesi," ungkapnya.
Penurunan indeks ini lebih dipimpin oleh penurunan saham Telkom (TLKM) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS). Tlkm mengalami koreksi Rp100 menjadi Rp7.900 dan PGAS tergerus Rp350 ke Rp12.650.
Namun, trend pasar sebenarnya masih cenderung positif, hal ini terlihat dari 10 saham yang aktif diperdagangkan dan berdasarkan nilai masih didominasi saham yang naik.
Hal ini juga terlihat dari seluruh saham yang naik dibanding yang turun, yakni 62 lawan 40, dengan 61 efek tidak berubah. Transaksi yang terjadi mencapai 10.788 kali dengan volume 651,089 juta saham dan nilai Rp546,313 miliar. (*)
Copyright © ANTARA 2006