Dalam Rapat Koordinasi Nasional Bank Sampah 2024 dipantau daring dari Jakarta, Rabu, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan pemerintah menargetkan tidak ada lagi TPA yang akan dibangun di Indonesia pada 2030.
Untuk membantu mewujudkannya, dia mendorong peran pemerintah daerah dalam mendukung kinerja bank sampah di wilayah masing-masing.
"Karena mereka (bank sampah) juga membantu kerja pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah. Mereka membantu kerja pengurangan sampah yang ada di daerah bapak/ibu yang menjadi target Jakstrada," kata Vivien.
Baca juga: KLHK minta tingkatkan upaya pemilahan guna hilangkan impor sampah
Baca juga: KLHK: Bank sampah miliki potensi nilai ekonomi yang bisa digali
Langkah tersebut dilakukan karena Indonesia ingin menekan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari sampah dan limbah. Mengingat sampah yang menumpuk di TPA dapat menghasilkan metana, salah satu jenis GRK yang berkontribusi dalam perubahan iklim.
Tidak hanya itu, produksi gas metana dari sampah yang tidak terkelola dapat memicu kebakaran TPA. Mengingat Indonesia sudah pernah mengalaminya ketika terjadi kebakaran di 35 TPA pada 2023 yang rata-rata merupakan open dumping atau tempat pembuangan sampah terbuka.
Dalam kesempatan itu, dia meminta kepada perwakilan bank sampah dan pemerintah daerah yang hadir untuk menggunakan Rakornas Bank Sampah 2024 itu untuk menjadi tempat bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan sampah.
"Bisa menjadi catatan, bisa menjadi perbaikan-perbaikan pengelolaan sampah di daerah bapak/ibu," kata Vivien.*
Baca juga: KLHK soroti perlunya membangun industrialisasi pengelolaan sampah
Baca juga: KLHK minta pemda tingkatkan pemilahan sampah cegah kebakaran TPA
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
