Banyuwangi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran sekitar Rp310 miliar pada 2014 atau naik 35 persen dibanding 2013 yang hanya Rp230 miliar untuk pembangunan sejumlah insfrastruktur di daerah tersebut.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika dihubungi Antara di Banyuwangi, Sabtu, menjelaskan anggaran infrastruktur itu besarnya hampir 15 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai Rp2,1 triliun.

"Anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan sejumlah infrastruktur, antara lain jalan, bandara, jembatan, pavingisasi, ruang terbuka hijau, dan sarana serta fasilitas olahraga dan pendidikan," katanya.

Khusus pembangunan infrastruktur jalan, anggaran yang dialokasikan lebih kurang Rp90 miliar dan panjang jalan yang rencananya dibangun pada tahun ini sepanjang hampir 300 kilometer.

"Panjang jalan ini juga meningkat dibanding tahun 2013 yang hanya 250 kilometer. Dulu tiap tahun pembangunan jalan rata-rata hanya 90 kilometer, tapi sejak 2011 sudah terus ditingkatkan," ujar bupati.

Anas menambahkan prioritas pembangunan infrastruktur pada jalan-jalan poros di tingkat kecamatan, salah satunya jalan penghubung antara dua desa di satu kecamatan dan jalan penghubung antar-kecamatan, serta jalan menuju akses pariwisata. Selain itu, juga peningkatan pemeliharaan jalan dengan "hotmix" pada jalan-jalan yang telah diaspal.

"Selain hotmixisasi, untuk pembangunan jalan ini pemkab juga menyiapkan 6.000 drum aspal bagi masyarakat yang akan mengaspal jalan di wilayahnya dengan model swadaya. Jadi, masyarakat bisa mengajukan usulan ke Dinas PU Bina Marga, lalu dinas melakukan survei dan kalau dinilai layak akan dikirim aspalnya. Pengerjaannya dilakukan gotong-royong oleh warga," tambahnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Banyuwangi, Mujiono, mengatakan selain jalan, pihaknya juga akan membangun dan merehabilitasi beberapa jembatan.

"Membangun jembatan baru dimaksudkan sebagai akses penghubung antara desa dan kota sehingga perekonomiannya bisa merata," ujarnya.

Salah satu proyek yang dikerjakan adalah Jembatan Wiroguno di Kecamatan Gambiran. Jembatan itu sebagai akses menuju Terminal Wiroguno dan membuka penyempitan jalur di wilayah Kecamatan Genteng.

"Pembangunan sudah berjalan dan tinggal memasang rangka baja. Dijadwalkan tahun ini bisa rampung," katanya.

Sedangkan untuk infrastruktur Bandara Blimbingsari, lanjut Mujiono, pemkab telah menyiapkan anggaran sekitar Rp40 miliar untuk pembangunan gedung terminal penumpang dengan konsep "go green" (ramah lingkungan) seluas 36 x 75 meter.

"Terminal baru itu dilengkapi terminal kedatangan, keberangkatan, ruang VVIP, musala, restoran, dan art shop. Pembangunan bandara ini akan segera dimulai dan ditargetkan tahun 2015 rampung," ungkap Mujiono.

Ia menambahkan masih banyak pembangunan infrastruktur yang akan dituntaskan pada tahun ini, antara lain penyelesaian sarana olahraga stadion utama sepak bola dan gelanggang olahraga untuk cabang atletik, serta sejumlah ruang terbuka hijau.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014