Sebagai contoh, tahun 2023 perputaran nilai ekonomi di bank sampah berpotensi mencapai nilai Rp92 miliar per bulan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan, masih banyak potensi yang dapat digali dari bank sampah di Tanah Air termasuk meningkatkan nilai ekonomi yang bisa dihasilkannya.

Direktur Pengurangan Sampah KLHK Vinda Damayanti Ansjar dalam Rapat Koordinasi Nasional Bank Sampah 2024 yang dipantau secara daring dari Jakarta Rabu, menyampaikan bahwa jumlah bank sampah di Indonesia mencapai hampir 17.000 unit, meski tidak semuanya dalam kondisi aktif.

"Kontribusi bank sampah sebagai salah satu aktor dalam ekosistem ekonomi sirkular tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai contoh, tahun 2023 perputaran nilai ekonomi di bank sampah berpotensi mencapai nilai Rp92 miliar per bulan," kata Vinda.

Dia menjelaskan, Nilai potensi ekonomi dari bank sampah itu masih dapat ditingkatkan menjadi lebih besar lagi. Mengingat belum semua bank sampah mampu mengoptimalkan potensi ekonomi dan bisnisnya.

Terkait dengan hal itu, KLHK kemudian mengambil tema "Transformasi Bank Sampah Melalui Pendekatan Bisnis Sosial" sebagai tema dalam Rakornas Bank Sampah 2024, demi untuk mendukung transformasi bank sampah yang memiliki kemampuan untuk menggerakkan bisnis sosial.

Salah satunya pengelolaan sampah anorganik di bank sampah yang dapat dikonversi menjadi memiliki nilai ekonomi, menjadikan bank sampah sebagai salah satu sumber bahan baku untuk beragam sektor yang membutuhkan termasuk industri daur ulang.

Langkah untuk mendorong peran bank sampah dalam upaya pengurangan dan pengelolaan sampah dilakukan, ketika pemerintah menargetkan tidak ada lagi pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) yang baru pada 2030.

"Sehingga pengurangan sampah merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh kita semua. Kita wajib melakukan pemilahan sampah dari rumah, di sini bank sampah memegang peranan sangat penting, salah satunya dalam mengedukasi masyarakat untuk pilah sampah, mendukung upaya pengurangan sampah dan peningkatan daur ulang sampah," kata Vinda.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024