Meksiko (ANTARA) - Perdana Menteri Grenada Dickon Mitchell mengatakan Badai Beryl menyapu negara kepulauan Karibia, Grenada pada awal pekan ini dan menewaskan sedikitnya dua orang dan mengakibatkan jalan rusak parah dan bangunan hancur.

“Situasinya suram, tidak ada aliran listrik, dan hampir seluruh rumah dan bangunan di pulau itu hancur. Jalan-jalan tidak bisa dilalui, dan dalam banyak kasus terputus karena banyaknya puing-puing,” ujar PM Mithcell dalam konferensi pers, Selasa (2/7).

Mitchell mengatakan dia dapat menghubungi Tevin Andrews, menteri untuk pulau Carriacou dan pulau Petite Martinique yang paling parah terkena dampak badai, melalui telepon satelit pada Selasa pagi. Jumlah korban jiwa, katanya, kemungkinan akan meningkat seiring upaya pemulihan yang terus berlanjut.

Menteri Kekuatan Rakyat untuk Dalam Negeri, Keadilan dan Perdamaian Venezuela Remigio Ceballos mengatakan bahwa setidaknya dua orang tewas dan lima lainnya hilang dalam banjir yang disebabkan oleh badai tersebut.

“Saat ini sayangnya kami mengetahui ada dua korban jiwa, lima orang hilang, kami sedang mencari mereka sekarang,” ujarnya.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bahwa Wakil Presiden Delcy Rodriguez terluka parah ketika sebuah pohon tumbang menimpanya akibat hujan lebat di kota Cumanacoa.

"Delcy Rodriguez mengalami kecelakaan di Cumanacoa. Salah satu pohon tumbang menimpanya dan lainnya. Dia terluka sangat parah, tapi masih sadar, dia kuat," kata Maduro dalam pidato yang ditayangkan di X.

Beryl mendarat di Carriacou sebagai badai Kategori 4 pada hari Senin, membawa angin berkecepatan maksimum 241 kilometer per jam. Pada hari yang sama, Pusat Badai Nasional AS (NHS) meningkatkannya menjadi Kategori 5, dengan kecepatan angin maksimum 260 kilometer per jam.

Badai tersebut diperkirakan akan membawa angin dan gelombang badai yang mengancam jiwa ke Jamaika pada akhir minggu ini.

Sumber : Sputnik
Baca juga: Badai dan tornado di AS tewaskan 18 orang dan sebabkan listrik padam
Baca juga: Pertanian dan infrastruktur Filipina rusak akibat Topan Aghon


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024