Iya sebenarnya sudah sering kami laporkan. Apalagi saat ini gajah masuk di hutan lindung dan bukan resort TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan)
Lampung Barat (ANTARA) - Konflik gajah liar dengan warga di Kabupaten Lampung Barat masih terus berlangsung hingga sekarang sehingga perlu penanganan cepat dari pihak terkait untuk mengurangi intensitas konflik yang sudah terjadi bertahun-tahun itu.

"Iya sebenarnya sudah sering kami laporkan. Apalagi saat ini gajah masuk di hutan lindung dan bukan resort TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan)," kata Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Sugeng Hari Kinaryo Adi, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Rabu.

Hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan dan penghalauan terhadap kawanan gajah liar yang meresahkan warga setempat.
 

"Kemarin (2/7) malam gajah itu sudah masuk ke Pemangku (Dusun) Tri Tunggal, Kecamatan Suoh, kemudian menjelang subuh rombongan gajah ini balik arah menuju tanjakan Patonah," katanya. 

Baca juga: Gajah liar kembali rusak rumah warga pada malam hari di Lampung Barat

Ia juga menjelaskan Satgas Suoh sangat kesulitan dalam memblokade atau menghalau gajah liar itu, karena rombongan gajah yang berjumlah 18 ekor tersebut terpecah menjadi dua rombongan.

"Menurut informasi dari masyarakat, rombongan gajah terbelah menjadi dua rombongan, enam ekor di Rawa Agung dan yang sisanya masih di Rawa Kenceng," katanya.

Menurutnya, konflik gajah liar dan manusia di Kabupaten Lampung Barat tersebut sudah berlarut-larut. Oleh karena itu perlunya penanganan cepat dari pihak terkait.

Untuk diketahui, sebelumnya sejumlah kawanan gajah liar kembali masuk ke pemukiman dan merusak rumah warga pada malam hari di Talang Daiyah, Pekon (Desa) Sidorejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.

Baca juga: Kawanan gajah liar kembali masuk pemukiman warga di Suoh Lampung Barat

Baca juga: Gajah liar rusak kawasan wisata di Bandar Negeri Suoh Lampung Barat

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024