"Kami, tentu saja, menyambut baik dialog dengan itikad baik dan kami mendukung keinginan rakyat Venezuela untuk mengadakan pemilu yang kompetitif dan inklusif pada tanggal 25 Juli," kata Wakil Juru Bicara Vedant Patel, Selasa (2/7), dalam sebuah arahan.
Patel mengatakan bahwa "perubahan demokratis tidak akan mudah dan tentunya membutuhkan komitmen yang serius" dan menekankan bahwa Washington akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional dan aktor demokrasi di Venezuela untuk mendukung aspirasi rakyat Venezuela.
"Implementasi penuh Perjanjian Barbados menawarkan jalan terbaik untuk memulihkan demokrasi yang layak diterima rakyat Venezuela. Kami pikir ini akan membantu meningkatkan kondisi ekonomi dan kemanusiaan serta mengatasi krisis migrasi," tambahnya.
Maduro mengatakan dalam siaran televisi bahwa dia menerima usulan selama dua bulan berikutnya dari Pemerintah AS untuk membangun kembali perundingan dan dialog langsung.
Pemimpin Venezuela mengatakan perundingan akan dimulai kembali dengan AS untuk mematuhi perjanjian yang ditandatangani di Qatar.
Presiden Majelis Nasional Venezuela, Jorge Rodriguez Gomez, akan mewakili Venezuela dalam dialog tersebut, kata Maduro, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
AS dan Venezuela mendapatkan kesepakatan pertukaran tahanan setelah negosiasi berbulan-bulan yang dimediasi oleh Qatar pada 2023.
Perjanjian Parsial tentang Promosi Hak-hak Politik dan Jaminan Pemilu untuk Semua, yang dikenal sebagai Perjanjian Barbados, adalah perjanjian yang ditandatangani oleh Pemerintah Maduro dan oposisi Venezuela Plataforma Unitaria Democratica pada Oktober 2023, di Bridgetown, Barbados.
Perjanjian tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memudahkan dialog antara Pemerintah Venezuela dan oposisi serta mendorong negosiasi yang bertujuan untuk pemilihan umum yang bebas dan adil di negara tersebut dan kesejahteraan rakyat Venezuela.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Presiden Venezuela 'kirim sinyal' minta keringanan sanksi ke Biden
Baca juga: Sanksi baru AS terhadap Venezuela terkait tuduhan pemilu curang
Baca juga: Menlu Rusia kecam 'provokasi' AS di Venezuela
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024