San Francisco (ANTARA) - Boeing pada Senin (1/7) mengumumkan bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian definitif untuk mengakuisisi Spirit AeroSystems.

Menurut Boeing, merger ini merupakan transaksi all-stock dengan nilai ekuitas sekitar 4,7 miliar dolar AS atau 37,25 dolar AS per saham. Total nilai transaksinya mencapai sekitar 8,3 miliar dolar AS, termasuk utang bersih (net debt) Spirit yang terakhir dilaporkan.

"Kami yakin kesepakatan ini menguntungkan bagi komunitas penerbangan, pelanggan maskapai penerbangan kami, karyawan Spirit dan Boeing, para pemegang saham kami, dan negara secara lebih luas," kata Presiden sekaligus CEO Boeing Dave Calhoun.

"Dengan mengintegrasikan kembali Spirit, kami dapat sepenuhnya menyelaraskan sistem produksi komersial kami, termasuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Mutu, serta tenaga kerja kami dengan prioritas, insentif, dan hasil yang sama, yang berpusat pada keselamatan dan mutu."

Akuisisi Spirit oleh Boeing akan mencakup seluruh operasi komersial yang berkaitan dengan Boeing secara substansial, serta operasi komersial, pertahanan, dan purnajual tambahan.

Sebagai bagian dari transaksi ini, Boeing akan bekerja sama dengan Spirit untuk memastikan kontinuitas operasi yang mendukung pelanggan dan program Spirit yang diakuisisi, termasuk bekerja sama dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan pelanggan militer Spirit lainnya yang berkaitan dengan misi pertahanan dan keamanan, papar perusahaan tersebut.

Airbus SE dan Spirit juga telah menandatangani dokumen ketentuan (term sheet) yang mengikat di mana Airbus akan mengakuisisi, dengan asumsi bahwa para pihak menandatangani perjanjian definitif dan surat mengenai persetujuan regulasi yang diperlukan, paket pekerjaan komersial tertentu yang dilakukan Spirit untuk Airbus bersamaan dengan penyelesaian merger Boeing-Spirit.

Selain itu, Spirit juga mengusulkan untuk menjual beberapa operasinya, termasuk operasi yang berlokasi di Belfast di Irlandia Utara, Prestwick di Skotlandia, dan Subang di Malaysia.

Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada pertengahan tahun 2025. Hal ini bergantung pada penjualan operasi Spirit yang berkaitan dengan paket pekerjaan komersial Airbus tertentu dan pemenuhan syarat-syarat penyelesaian umum, termasuk persetujuan regulasi dan pemegang saham Spirit.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024