Diharapkan IAS 2024 mampu untuk mengeksplorasi jalan menuju pertumbuhan berkelanjutan
Jakarta (ANTARA) - Indonesia National Air Carrier Association (INACA) mendorong pertumbuhan industri penerbangan berkelanjutan dalam mendukung kemajuan dan konektivitas nasional hingga global.
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja di Jakarta, Selasa mengatakan salah satu upaya yang dilakukan dalam mendorong pertumbuhan industri penerbangan berkelanjutan yakni dengan menggelar Indonesia Aero Summit (IAS).
"Diharapkan IAS 2024 mampu untuk mengeksplorasi jalan menuju pertumbuhan berkelanjutan, inovasi, dan menjalin kolaborasi internasional di bidang industri penerbangan nasional Indonesia dan ASEAN," kata Denon.
Dia menuturkan, INACA sebagai asosiasi maskapai penerbangan di Indonesia merasa berkewajiban untuk menyelenggarakan Indonesia Aero Summit (IAS).
Menurutnya, Indonesia adalah pasar terbesar dengan pertumbuhan tertinggi dalam industri penerbangan di ASEAN. Pasar ini diperkirakan akan menjadi pasar terbesar keenam di dunia untuk transportasi udara pada tahun 2034, dengan 390 juta penumpang secara domestik dan internasional.
Namun demikian banyak tantangan yang juga muncul, misalnya terkait meningkatnya total operating cost (TOC) yang harus ditanggung maskapai penerbangan, dan tantangan dari pergerakan nilai tukar mata uang rupiah.
Selain itu, penyelarasan kebijakan pemerintah lintas kementerian, perencanaan jangka panjang kebandarudaraan berbasis pertumbuhan ekonomi dan penentuan daerah khusus, serta beberapa hal lainnya.
Oleh karena itu, dia berharap dengan kegiatan IAS yang merupakan pertemuan industri dapat membahas masalah paling mendesak, tantangan, dan peluang di sektor penerbangan Indonesia dan ASEAN melalui diskusi panel, pameran, kolaborasi dan menjalin jejaring industri.
Lebih lanjut, Denon mengatakan, transportasi udara atau penerbangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan di seluruh dunia dan menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung kemajuan dan konektivitas global.
"Penerbangan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perekonomian, kehidupan sosial, pertahanan keamanan, sosial politik, lingkungan dan lain sebagainya," jelasnya.
Penerbangan global termasuk di Indonesia dan ASEAN, lanjut Denon, mengalami tekanan yang cukup berat saat pandemi COVID-19 dari tahun 2020 sampai dengan 2022. Namun, saat ini industri penerbangan mulai pulih dan bergerak menyamai capaian sebelum pandemi.
Industri penerbangan mulai membuka potensi-potensi baru termasuk pertambahan jumlah penumpang pesawat di Indonesia.
Menurut White Paper INACA, kata Denon, diperkirakan secara optimis bahwa tahun 2024 ini jumlah penumpang pesawat yang diangkut akan meningkat menjadi 123,6 juta untuk penumpang domestik dan internasional, melampaui angka pra-pandemi 2019 sebesar 116,6 juta penumpang dan mendekati tahun 2018 yang sebesar 138,3 juta penumpang.
Sementara itu, Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Sigit Hani Hadiyanto mengatakan bahwa peran Indonesia National Air Carrier Association bagi kemajuan dan peningkatan transportasi udara cukup krusial.
"Tentunya tidak hanya peran dari pemerintah, tentunya mitra seperti INACA dan juga jejaringnya mempunyai peran karena dengan begini ada interaksi antara stakeholders dimana nanti Kementerian Perhubungan tentunya akan berfungsi sebagai fasilitator untuk bisa memastikan bahwa semua langkah ini berjalan sinergi untuk mendukung kemajuan transportasi udara," kata Sigit.
Indonesia Aero Summit 2024 yang digelar 2-3 Juli di Jakarta, merupakan kegiatan yang bertujuan menyatukan pemangku kepentingan utama, otoritas penerbangan sipil, maskapai penerbangan, operator/pemilik bandara, pakar industri penerbangan, perusahaan produsen sparepart (Original Equipment Manufacturer/OEM).
Selain itu, perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat (Maintenance, Repair, Overhaul/ MRO), sekolah penerbangan, perusahaan leasing pesawat, produsen peralatan, investor, konsultan, asosiasi bisnis, pemimpin global dan yang lainnya untuk membahas aspek penting yang membentuk lanskap penerbangan di tengah perubahan lingkungan yang dinamis.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024