Tenaga pendidik di lingkungan sekolah juga harus tegas mencegah perilaku perundungan di antara anak
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut pentingnya peran orang tua untuk melindungi anaknya supaya tidak menjadi korban perundungan.

"Peran orang tua diperlukan untuk turut serta dalam berperan melindungi anaknya supaya tidak menjadi korban perundungan," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Selain itu, tenaga pendidik di lingkungan sekolah juga harus tegas mencegah perilaku perundungan di antara anak.

Baru-baru ini, terjadi perundungan di lingkungan pondok pesantren.

Seorang santriwati Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berinisial NI (13) meninggal dunia pada Sabtu (29/6).

Baca juga: KemenPPPA kawal kasus perundungan pelajar SMK di Bandung Barat

NI menghembuskan nafas terakhir saat dirawat secara intensif di RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur, setelah diduga mengalami penganiayaan.

Kasus ini tengah dalam penyidikan Polresta Mataram untuk dapat mengungkap penyebab kematian korban.

Nahar menegaskan pihaknya akan terus mengawal upaya pendampingan bagi keluarga korban dan mendorong polisi mengungkap penyebab kematian korban.

"Kami berharap polisi dapat segera mengungkap penyebab kematian santriwati dalam kasus ini yang diduga karena menjadi korban perundungan di pondok pesantren dan menemukan para pelakunya. Pihak-pihak yang bertanggung jawab juga agar diperiksa untuk mencegah keberulangan perundungan di lembaga pendidikan yang menyebabkan anak menjadi korban dan meninggal dunia," kata dia.

Baca juga: Polisi diminta segera temukan penyebab kematian santriwati di NTB
Baca juga: KemenPPPA mendesak pengungkapan kematian santriwati di Lombok Barat

 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024