Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) dalam kurun waktu delapan tahun terakhir telah menyalurkan hibah modal kerja kepada 7.000 pelaku usaha mikro dan kecil di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

"Sebanyak 7.000 pelaku usaha mikro dan kecil sudah merasa terbantu dengan adanya bantuan modal kerja yang diluncurkan sejak 17 April 2016," kata Ketua Umum PPLIPI Indah Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa.

Program bantuan berbentuk modal kerja bertujuan untuk memberikan rangsangan atau stimulan bagi pelaku usaha agar tetap bersemangat menjalankan usahanya.

Tak sekedar memberikan modal kerja, PPLIPI juga memberikan edukasi di bidang bisnis dan pembukuan bagi pelaku usaha mikro dan menengah sehingga mereka sukses dalam menjalankan bisnis.

Baca juga: PPLIPI fasilitasi pelaku usaha ultra mikro agar terakses perbankan

Indah menjelaskan banyak dari pelaku usaha mikro dan kecil yang masih mencampuradukan pembukuan dengan belanja keluarga. Hal itu membuat pelaku usaha mikro dan kecil tidak mengetahui apakah usaha yang dijalankan untung atau rugi.

"Menjadi kewajiban bagi kami agar pelaku usaha mikro dan kecil yang sudah mendapat bantuan agar bisa sukses ke depan," katanya.

Program bantuan bagi pelaku usaha ini juga disalurkan di luar Jabodetabek (seluruh Indonesia) yang untuk angkanya sudah menapai 3.000 unit.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan program dana bergulir sangat tepat karena potensi perempuan dalam peningkatan perekonomian negara sangat signifikan.

Baca juga: PPLIPI bantu permodalan 6.000 pelaku UMKM di Jabodetabek

Menurut Teten, dari 65,4 juta unit pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sebanyak 64,5 persen adalah dari perempuan.

PPLIPI dalam rangka memperingati HUT organisasi yang ke -8 di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM menyampaikan komitmennya untuk terus memberdayakan pelaku usaha mikro dan kecil di Jabodetabek mengingat kehadiran mereka sangat penting bagi tumbuhnya ekonomi.

Acara ini dihadiri oleh 200 undangan yang terdiri dari perwakilan pengurus di tingkat kota/ kabupaten, provinsi.dan pusat untuk menyepakati program kerja ke depan.

Hadir juga pada acara tersebut ketua umum dari berbagai organisasi perempuan, seperti Ketua Umum KOWANI Giwo Rubianto, Ketua Umum IIDI Haslinda, Ria Amalia Oktariana Musiawan Ketua Umum IGC (Indonesia Gastronomy Community) serta Tasya Megananda Yukki (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia(APJI)

Hadir pula undangannya seperti Miranda Gultom, Nunun Daradjatun, Ali Alatas, Ike Bakrie (Kain Nusantara), Uchi Hardiman (HIPPI), Endang Pertiwi (Pegadaian), Yani Arifin dan lain-lain.

Baca juga: Perempuan lintas profesi salurkan bantuan kepada 450 pengusaha mikro

Ketua Umum KOWANI Giwo Rubianto mengatakan PPLIPI sebagai anggota KOWANI telah ikut memberi sumbangsih sangat baik dalam upaya bersama yang telah dicetuskan oleh Kongres Wanita Pertama di Yogyakarta pada tahun 1928. Yaitu upaya-Upaya yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan di segala aspek kehidupan.

Acara yang dimeriahkan dengan parade busana daerah nusantara oleh Pengurus PPLIPI dan hiburan angklung dari AngGuN (Angklung Gumati Nusantara).

Indah juga menegaskan bahwa momentum ini diharapkan menjadi momen untuk memotivasi kembali seluruh pengurus PPLIPI di pusat maupun di daerah untuk terus menjalankan roda organisasi sesuai visi dan misi organisasi.

Mengutip pepatah Helen Keller, penulis dan pejuang HAM asal AS yang mengatakan “..alone we can do a little, together we can do so much..” (..kecil dapat melakukan sedikit, tetapi kalau bersama-sama kita bisa lakukan apa saja..).

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024