Aturannya nanti harus mengakomodasi masyarakat yang betul-betul menjadi pelaku pemelihara kelestarian lingkungan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR Slamet berharap para petani, khususnya Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKm) Kalibiru, Kulon Progo, DIY, mendapat manfaat dari perdagangan karbon.

"Catatan saya tadi bahwa dengan kerapatan tanaman yang semakin sempit, kemudian penghasilan masyarakat berkurang karena produktivitas tanaman menurun. Oleh karena itu, peluang perdagangan karbon ini harus memberi ruang," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Slamet menjelaskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sedang menggodok rincian aturan perdagangan karbon tersebut.

Ia pun meminta masyarakat kelompok petani hutan, seperti Kelompok Tani HKm Kalibiru dilibatkan dan mendapat keuntungan.

Dengan demikian, kata dia, hutan tetap lestari dan masyarakat bisa sejahtera.

"Aturannya nanti harus mengakomodasi masyarakat yang betul-betul menjadi pelaku pemelihara kelestarian lingkungan ini, mendapatkan efek dari yang dia lakukan. Makanya, tadi saya sampaikan kepada Dirjen (KLHK) supaya penjaga kelestarian ini mendapatkan keuntungan," ucapnya.

Slamet juga mengatakan bahwa Komisi IV DPR menerima aduan dari Kelompok Tani HKm Kalibiru yang sulit mendapatkan air tiap musim kemarau tiba.

Hal itu membuat tanaman menjadi sulit tumbuh dan produktivitas menurun.

Kelompok tani pun berharap mendapat bantuan penyediaan sumur bor.

Melalui kunjungan ke Kulon Progo, Komisi IV DPR meminta KLHK untuk membantu penyediaan sumur bor tersebut.

Anggota Komisi IV DPR Mindo Sianipar mengungkapkan bahwa KLHK sudah berjanji untuk menyediakannya.

"Paling penting dan mendesak bagi mereka di musim kemarau sekarang adalah sumur bor. Tidak ada tanaman yang bisa tumbuh tanpa air. Tadi itu semua sudah dijanjikan oleh KLHK melalui Dirjen," katanya.

Baca juga: Pemerintah apresiasi kerja keras wujudkan ekowisata Kalibiru DIY
Baca juga: OJK sebut volume perdagangan karbon capai 572.064 ton per April 2024
Baca juga: Menteri LHK: Integritas lingkungan penting dalam perdagangan karbon

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024