Indonesia tidak ada impor ubi jalar tapi kita justru malah ekspor. Kita tingkatkan dan kita dorong ekspornya

Cirebon (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyebutkan bahwa Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berhasil mengekspor komoditas ubi jalar ke pasar Korea Selatan dan Jepang sebanyak 500 ton per tahun.

“Hari ini saya berkesempatan melepas ekspor ubi jalar asal Cirebon dari PT Indowooyang ke Jepang dan Korea yang menjadi pasar utama ubi jalar inj,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan RI Suwandi di Cirebon, Selasa.

Ia menjelaskan komoditas ubi jalar dari Cirebon memiliki kualitas dan mutu yang baik, sehingga memenuhi syarat untuk dipasarkan ke negara-negara tersebut.

Keberhasilan ini, kata dia, menjadi kesempatan untuk meningkatkan produksi ubi jalar berkualitas ekspor di Cirebon yang nantinya bisa berdampak pada kesejahteraan petani.

Tidak hanya di Cirebon, pihaknya mendorong para petani di daerah lainnya bisa meningkatkan jumlah produksi supaya lebih banyak ubi jalar diekspor keluar negeri.

Baca juga: Kementan: Standardisasi penting guna perluas pasar ekspor pertanian

Baca juga: Mentan-Gubernur Gorontalo lepas ekspor 50 ribu ton jagung ke Filipina

“Untuk diketahui, Indonesia tidak ada impor ubi jalar tapi kita justru malah ekspor. Kita tingkatkan dan kita dorong ekspornya untuk menghargai jerih payah petani,” ujarnya.

Suwandi menjelaskan berdasarkan data, ekspor ubi jalar dari Indonesia ke pasar global jumlah rata-ratanya bisa mencapai 14 ribu ton per tahun. Adapun komoditas itu biasanya dikirim ke beberapa negara di Asia.

Selain kawasan itu, lanjut dia, Kementan sedang berupaya membuka peluang pasar baru yang menjanjikan untuk mengekspor ubi jalar dari Indonesia ke Eropa serta Amerika Serikat.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan membantu petani dengan memberikan pendampingan dan edukasi, untuk menerapkan pola tanam yang efisien dan efektif agar ubi jalar yang dipanen memiliki kualitas ekspor.

“Ini adalah cara untuk menyejahterakan petani. Perlu diketahui ubi jalar berkualitas umumnya berasal dari daerah sentranya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT dan Sumatera Selatan,” ucap dia.

Baca juga: Kementan dorong Yordania buka akses pasar ekspor-investasi pertanian

Baca juga: Kementan lepas ekspor produk perkebunan ke pasar Asia dan Eropa

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024