Jakarta (ANTARA) - Perusahaan yang bergerak di bidang pengukuran global dan analisis data NielsenIQ Indonesia menemukan sepanjang tahun 2023, sebagian besar konsumen di Indonesia memilih berbelanja di platform daring karena penawaran harga produk yang lebih murah.

"Market kita ini saat ini kalau ditanya kenapa sih belanja online? Penyebabnya masih harga murah," kata Rusdy dalam diskusi media yang digelar di Jakarta Pusat pada Selasa.

Director NielsenIQ Indonesia Rusdy Sumantri mengungkapkan 79 persen konsumen memilih untuk berbelanja di platform daring karena harga produk yang ditawarkan lebih murah. Selain itu, metode pembayaran yang mudah dilakukan juga turut mendorong konsumen untuk lebih memilih belanja secara daring. 

Baca juga: Pakar bagikan kiat agar masyarakat tak tertipu AI saat belanja daring

Rusdy menambahkan, metode pembayaran yang paling sering dilakukan konsumen ketika bertransaksi adalah pembayaran langsung tunai (cash). Kemudahan proses pembayaran dinilai menjadi faktor utama yang mendorong konsumen untuk memilih suatu metode pembayaran tertentu.

"Ketika mereka mencari payment method harus yang easy payment process, jadi proses pembayarannya itu harus yang mudah. Jadi apapun proses pembayaran yang ditawarkan oleh player itu harus memikirkan kemudahan si konsumen sebenarnya," ujar Rusdy.

Namun, di sisi lain juga terdapat kekhawatiran konsumen yang membuat sebagian dari mereka lebih memilih membeli produk secara langsung ke gerai atau toko misalnya perbedaan tampilan produk yang terpajang di aplikasi dengan yang sudah diterima.

Baca juga: Evolusi belanja produk mewah melalui "e-commerce"

Adapun temuan tren berbelanja daring masyarakat Indonesia tersebut didapatkan melalui survei dengan partisipan sekitar 4000 orang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Medan dengan metode wawancara.

Lebih lanjut, Rusdy menyebutkan sejumlah kategori produk yang paling diminati konsumen di platform belanja daring antara lain fesyen (70 persen), kosmetik dan perawatan wajah (42 persen), transportasi (38 persen), dan travel (31 persen).

Baca juga: Survei AKUMINDO catat konsumen pilih belanja daring karena hemat

Dia juga memaparkan voucher diskon, gratis biaya pengiriman, dan harga barang yang lebih murah dibandingkan kompetitor menjadi tiga keuntungan utama yang ditawarkan pelaku bisnis di platform daring untuk menarik para konsumen.

"Promosinya yang ditawarkan itu masih kebanyakan discount voucher, kemudian free ongkir, dan kemudian konsumen juga merasakan (produk) yang ditawarkan adalah harga murah dibandingkan dengan kompetitor," ucap Rusdy. 

Baca juga: YLKI sarankan pembuatan SLIK e-commerce atasi penipuan belanja daring

Baca juga: Menkop waspadai aplikasi belanja digital dari China rambah RI

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024