Agrowisata bakau di Kubu Raya sangat berpotensi dilirik dunia, karena di Kubu Raya terdapat bakau dengan spesies langka
Kubu Raya (ANTARA) -
Kawasan agrowisata Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), memiliki lahan bakau seluas 15 hektare dan berpotensi dikenal dunia.
 
"Agrowisata bakau di Kubu Raya sangat berpotensi dilirik dunia, karena di Kubu Raya terdapat bakau dengan spesies langka," ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sungai Kupah, Rudi Hartono di Sungai Kakap, Selasa.
 
Di kawasan agrowisata Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Raya, terdapat sekitar lima jenis bakau yakni Avicenia marina, Avicenia lanata, Rhizopora apiculata, Soneratia alba, dan Nypa frutican.
 
Rudi menyampaikan wilayah bakau di Kubu Raya, khususnya Sungai Kakap, juga memiliki daya tarik tersendiri karena letaknya berhadapan langsung dengan Laut Natuna, sehingga menyajikan pemandangan yang kian memukau saat matahari terbenam.

Baca juga: 2000 bakau ditanam HIMEPA-Untan peringati Hari Menanam Pohon Nasional
 
Tutupan bakau di Kecamatan Sungai Kakap, Teluk Pakedai ,dan Sungai Raya, seluas 8.771 hektare dengan tutupan lahan bakau di Sungai Kakap terdiri dari 14 spesies yang didominasi oleh vegetasi nipah dan tersebar di 13 desa dari 15 desa pesisir.
 
"Di Kecamatan Sungai Kakap ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan, sebab di sepanjang pesisir Sungai Kakap berhadapan langsung dengan Laut Natuna," ujarnya.
 
Secara keseluruhan Kabupaten Kubu Raya memiliki hampir semua jenis bakau, kata dia, yakni 33 jenis dari 40 jenis bakau yang ada di Indonesia. Bahkan terdapat pula spesies langka, antara lain bakau langka ialah Kandelia candel atau Lenggadai Betina ada di Kubu Raya.
 
Menurutnya, Kubu Raya memiliki bakau terluas dibanding kabupaten lain di Kalbar yakni 129.604,125 hektare dari total luas hutan bakau di Kalbar 177.023,738 hektare.

Baca juga: BRGM akan mereboisasi 6.000 hektare hutan bakau di Kalimantan Barat
 
 

Pewarta: Rizki Fadriani
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024