Makassar (ANTARA) -
Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Florida Pardosi melakukan visitasi (kunjungan) ke Desa Wisata Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan yang masuk dalam 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
 
Florida dan tim rombongan dari Kemenparekraf disambut Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak bersama jajaran Forkompinda Kabupaten Soppeng dan masyarakat setempat di Desa Wisata Mattabulu, Soppeng, Senin.
 
"Progres Desa Mattabulu sangat luar biasa, karena tahun lalu masih berada di urutan ke-200, dan tahun ini sudah mampu nangkring di urutan ke-50," kata dia.
 
Pada agenda visitasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 tersebut, Florida berharap Desa Mattabulu dapat lolos dan meraih juara pada tahun ini.
 
”Kita berharap Desa Mattabulu bisa naik kelas. Tentunya kita sangat berharap kepada pemerintah daerah untuk keberlanjutan Desa Mattabulu sebagai desa wisata menuju hijau dan berkelas dunia,” kata Florida.
 
Dalam kunjungan itu, selain berdialog dengan Bupati Soppeng, dan pelaksana tugas Kepala Desa Mattabulu, Florida Pardosi juga melakukan penanaman tumbuhan kopi, dan mencicipi kue khas tradisional Desa Mattabulu, serta menikmati alunan alat musik tradisional Mattabulu.
 
Desa wisata ini berada di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan air laut.
 
Dia menilai, Desa Mattabulu telah terbukti memberikan manfaat dari segi perekonomian yang cukup besar bagi masyarakat.
 
”Mudah-mudahan kita dapat berjumpa di forum-forum desa, dan mudah-mudahan Desa Mattabulu menjadi desa terbaik,” ujarnya.
 
Mattabulu yang berarti gunung tertinggi, jaraknya dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, dapat ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 5 jam, sedangkan jika dari Kota Soppeng ke Desa Mattabulu, sekitar 30 menit.
 
Desa Mattabulu menawarkan keindahan alam yang memukau dengan perbukitan hijau, sungai jernih, dan hutan lebat, menciptakan latar sempurna bagi wisata alam. Kekayaan budaya lokal, seperti tarian tradisional dan kerajinan tangan, memberikan pengalaman otentik bagi pengunjung.
 
Selain itu, potensi pertanian, termasuk kopi dan kakao, membuka peluang untuk agrowisata yang menarik. Bagi pecinta petualangan, kegiatan seperti hiking dan camping siap memacu adrenalin. Pengembangan homestay di desa ini juga memberikan pengalaman menginap yang hangat dan autentik, membuat Mattabulu menjadi destinasi wisata yang lengkap dan berkesan.
 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024