NTP bulan Mei 2024 sebesar 115,53 naik menjadi 117,15 pada bulan Juni 2024.
Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan (BPS Sulsel) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) daerah ini pada Juni 2024 naik 1,40 persen dari 115,53 pada bulan sebelumnya menjadi 117,15.

"Kenaikan NTP pada Juni 2024 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih tinggi dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal," ujar Kepala BPS Sulsel Aryanto, di Makassar, Senin.

Ia mengatakan beberapa komoditas penyumbang yang mempengaruhi kenaikan NTP itu, di antaranya gabah, jagung, kakao atau cokelat biji, lada (merica), kopi, dan gabah.

Aryanto menjelaskan NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.

NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Peningkatan NTP tersebut, kata dia, terjadi karena It mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan Ib.
Baca juga: BPS: Tingkat kesejahteraan petani Sulsel semakin membaik

Dari hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada bulan Juni 2024, NTP di Sulsel secara umum mengalami peningkatan sebesar 1,40 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

NTP bulan Mei 2024 sebesar 115,53 naik menjadi 117,15 pada bulan Juni 2024. Peningkatan NTP tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 1,56 persen, dimana Ib mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen.

Adapun NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) pada Maret 2024 mengalami peningkatan sebesar 0,51 persen dari bulan sebelumnya.

NTP subsektor tanaman hortikultura (NTPH) pada Juni 2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu turun sebesar 1,59 persen.

Penurunan ini, juga terjadi karena indeks harga yang diterima petani (it) mengalami penurunan dimana indeks harga yang dibayar petani (ib) mengalami kenaikan.

NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 4,64 persen.

Seperti halnya yang terjadi pada subsektor Tanaman Pangan, kenaikan NTP pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat ini juga terjadi karena indeks harga yang diterima petani (it) mengalami peningkatan.

NTP subsektor peternakan (NTPT) mengalami peningkatan dibandingkan bulan Mei 2024 sebesar 0,51 persen.

Sejalan dengan subsektor Tanaman Pangan dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, kenaikan NTP pada subsektor Peternakan tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani (it) mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (ib).

Sementara NTP subsektor perikanan (NTNP) pada Maret 2024 juga mengalami penurunan sebesar 1,04 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Sama halnya yang terjadi pada subsektor Tanaman Hortikultura yang mengalami penurunan NTP, turunnya NTP pada subsektor Perikanan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (it) mengalami penurunan, sementara indeks harga yang dibayar petani (ib) mengalami peningkatan.
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani Sulsel alami kenaikan 0,56 persen
Baca juga: BPS: Nilai tukar petani Sulsel naik 0,09 persen pada November

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024