Jakarta menjadi barometer untuk organisasi LDII

Jakarta (ANTARA) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menilai, Jakarta hingga saat ini tetap menjadi barometer bagi ormas keagamaan itu khususnya dan bangsa ini umumnya serta memiliki peran penting, meski nantinya tak lagi berstatus menjadi Ibu Kota.

"Saat ini, DKI Jakarta menjadi barometer untuk organisasi LDII di seluruh Indonesia sehingga ritme kerja, konsolidasi, penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia harus terus ditingkatkan," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Jakarta Ibnu Anwaruddin saat konsolidasi dengan DPD LDII Jakarta Utara di Jakarta, Senin.

Menurut dia, meski Jakarta nanti bukan lagi sebagai daerah khusus ibu kota (DKI), akan tetap menjadi pusat kebudayaan, perekonomian nasional dan kota global.

Ia meminta DPD LDII Jakarta Utara harus dapat memperkuat kapasitas pengurus organisasi mulai dari tingkat pimpinan anak cabang (PAC), pimpinan cabang (PC) hingga dewan pimpinan daerah (DPD).

Menurut dia, penguatan ini diperlukan baik dalam kapasitas sumber daya manusia maupun kelembagaan, agar pengurus tetap siap ketika Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta berlaku dan pemindahannya ke Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai dilakukan secara bertahap.

Baca juga: LDII tebar 260 hewan kurban di Jakarta Utara

Selain itu, lanjutnya pengurus organisasi diharapkan tidak terlena dengan perubahan status Jakarta yang bukan lagi di DKI.

“Isu-isu besar akan tetap ada di Jakarta sehingga pengurus organisasi diharapkan tetap menjaga konsistensi dan semangat dalam menjalankan tugas-tugas kepengurusan organisasinya di lingkungan LDII,” kata dia.

Sementara, Ketua DPD LDII Jakarta, Pudya Sanjaya mengatakan DPD LDII Jakarta Utara membawahi enam kecamatan dan 29 kelurahan dan LDII hadir di 23 PAC setingkat Kelurahan.

Selain itu, DPD LDII Jakarta Utara membawahi 50 majelis taklim yang terdaftar dan masih ada 10 lagi yang perlu didaftarkan.

Dirinya berharap melalui konsolidasi organisasi ini, semua masalah dapat terpecahkan dan dapat memberikan wawasan lebih tentang kondisi dan terobosan-terobosan yang dilakukan di wilayah masing-masing.

Baca juga: Ibu kota pindah, barometer industri hiburan tetap di Jakarta

"Kami berharap hasil dari konsolidasi ini dapat membuat semua pihak lebih paham dan mampu melakukan peningkatan kapasitas diri lagi serta keselarasan dan keharmonisan antara dewan penasehat dan pengurus harian” katanya.

Ia mengatakan pada 2025 kepengurusan DPW LDII Provinsi DKI Jakarta akan berakhir dan dirinya berharap intensitas kegiatan harus lebih ditingkatkan, seperti pembinaan dan pemberdayaan.

"Kami juga meminta pengurus LDII Jakarta Utara agar tetap meningkatkan hubungan dengan tokoh pemerintah dan tokoh masyarakat dengan lebih baik lagi serta mensinergikan seluruh program delapan klaster pengabdian LDII," kata dia

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024