Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM meluncurkan program pengembangan kapasitas SDM usaha mikro berbasis e-learning, yang menjadi bagian dari program mikro mandiri, untuk meningkatkan kapasitas usaha dan SDM dari pelaku usaha mikro di Tanah Air.

Program ini diluncurkan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan jejaring bisnis dari pelaku usaha mikro melalui media e-learning.

“Kami mem-branding kegiatan ini dengan nama E-Learning Akademi Mikro Mandiri yang diintegrasikan dalam media pembelajaran reguler berbasis learning management system (LMS),” kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius saat membuka acara Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro berbasis E-Learning secara daring di Jakarta, Senin.

E-learning akademi ini dapat diakses melalui platform edukukm pada laman akademi.mikromandiri.id.

Program ini diikuti oleh sekitar 1.500 pelaku usaha mikro yang telah mendaftar untuk mengikuti e-learning dengan metode LMS sesuai topik yang ditawarkan.

Yulius menegaskan, pelaku usaha mikro perlu terus meningkatkan kapasitas usaha dan SDM-nya agar bisa naik kelas.

Di tengah tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0, semua pelaku usaha, khususnya pelaku usaha mikro, dituntut untuk terus melakukan perubahan besar dalam berbagai bidang, termasuk dalam pemanfaatan teknologi.

Yulius mengatakan Kemenkop UKM juga mendorong para pelaku UMKM agar terhubung dengan ekosistem digital melalui berbagai dukungan program, seperti pendampingan mendapatkan nomor induk berusaha (NIB), bimtek e-commerce, literasi keuangan mikro melalui LAMIKRO, ataupun pemasaran online melalui PaDI UMKM dan e-katalog pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Menurut Yulius, program pengembangan SDM pelaku usaha mikro berbasis e-learning dijalankan untuk mengakomodir kebutuhan terkini dari pelaku usaha.

Adapun tema-tema pembelajaran yang akan dan telah dijalankan melalui program ini mencakup branding, packaging, e-commerce, hingga manajemen keuangan mikro.

Peserta terbaik yang mengikuti e-learning dan dinyatakan lulus pembelajaran akan dipilih untuk mengikuti kelas intensif selama satu bulan dengan para mentor dan fasilitator.

“Khusus bagi peserta kegiatan yang terpilih, maka profil usaha dan produknya akan ditayangkan dalam menu Galeri Usaha Mikro Unggulan pada laman mikromandiri.id, sehingga usaha dan produknya dapat dikenal lebih luas lagi,” kata Yulius.

Baca juga: Kemenkop UKM bina 10 koperasi agar jadi lembaga inkubator bisnis
Baca juga: KemenKopUKM bantu 2.300 wirausaha kembangkan bisnis lewat Entredev
Baca juga: BPDPKS berdayakan UMKM kembangan produk hilir sawit

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024