Samarinda (ANTARA) - Pemerintah pusat melalui Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mewacanakan pelestarian ruang hidup Suku Paser Balik, etnis yang telah mendiami wilayah Sepaku, untuk dijadikan pusat budaya Paser atau kawasan living museum.

"Wilayah Paser Balik akan kita jadikan living museum. Menjadi bagian ruh budaya di IKN untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal," kata Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin dalam keterangan di Samarinda, Senin.

Baca juga: Menteri Sandi tegaskan pariwisata IKN dikelola bersama masyarakat adat

Menurut Alimudin, kehadiran IKN di Kalimantan Timur (Kaltim) tidak hanya membawa harapan akan pemerataan pembangunan, tetapi juga memastikan keberlanjutan kehidupan sosial dan budaya lokal.

Oleh sebab itu, lanjut Alimudin, pembangunan ibu kota baru bagi NKRI di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dipastikan akan seiring dan sejalan dengan kehidupan sosial warga lokal.

Rencana tersebut mendapat sambutan positif dari warga Paser Balik. Tokoh Adat Paser Balik Sibukdin menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan pusat budaya lokal di wilayah IKN.

"Kami gembira kalau ruang hidup kami tidak terganggu, bahkan diperkuat. Misal dijadikan desa adat atau desa wisata, atau kalau sesuai rencana, living museum katanya. Mudah-mudahan berjalan," ujar Sibukdin.

Baca juga: Melindungi Suku Balik di Ibu Kota Nusantara

Baca juga: Cek fakta: Benarkah suku Dayak dukung Ahok sebagai Kepala Ibu Kota Negara?


Suku Paser Balik merupakan kelompok masyarakat yang mendiami tiga kawasan di Kecamatan Sepaku, yaitu Kelurahan Sepaku, Pemaluan, dan Desa Bumi Harapan.

Ketiga lokasi tersebut merupakan wilayah administratif Kabupaten PPU yang menjadi kawasan inti Ibu Kota Nusantara.

Pewarta: Arumanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024