Saat ini (SKT) sedang bagus.
Jakarta (ANTARA) - Perlindungan terhadap industri sigaret kretek tangan (SKT) perlu diperkuat, karena berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah dan juga merekrut banyak tenaga kerja yang mayoritas perempuan.

Sekretaris Jenderal Komunitas Kretek Aditya Purnomo melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, menjelaskan saat ini segmen SKT dalam industri hasil tembakau (IHT) mulai bertumbuh, setelah sebelumnya permintaan untuk segmen ini terus turun.

Pemulihan SKT yang merupakan sektor padat karya berefek pada penambahan tenaga kerja SKT dan meningkatnya penyerapan tembakau dari petani.

"Saat ini (SKT) sedang bagus. Perusahaan-perusahaan besar mulai menata ulang penjualan di sektor SKT-nya yang juga meningkatkan tenaga kerja yang baru. Saya kira ini kesempatan kerja yang sangat baik untuk tenaga kerja di SKT," kata Aditya.

Namun, ia menilai segmen SKT masih belum mendapatkan perlindungan penuh dari pemerintah. Sebaliknya, menurut Aditya, kebijakan pemerintah saat ini tidak mendukung kelangsungan industri seperti kebijakan cukai yang sangat tinggi dan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan yang berbahaya bagi pertumbuhan industri.

"Selama regulasi yang membahayakan segmen SKT itu masih ada, ditambah dengan kebijakan cukai yang masih tidak berpihak kepada industri di mana besarannya ditentukan tanpa melihat faktor ekonomi juga inflasi, (maka dapat dikatakan) pemerintah masih belum melindungi atau memperhatikan para pekerja di sektor SKT," ujarnya.
Baca juga: Menperin: pekerja linting sigaret kretek tangan "pahlawan industri"

Aditya mengatakan kebijakan kenaikan cukai yang tinggi masih belum efektif untuk menekan angka prevalensi perokok. Justru, kata dia, kebijakan itu berdampak pada keberlangsungan pekerja di sektor SKT.

"Saya kira kebijakan-kebijakan ke depannya (salah satunya cukai) harus lebih progresif dan lebih akomodatif terhadap kepentingan stakeholder dan masyarakat yang hidup dari sektor kretek," katanya pula.

Terpisah, Koordinator Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK) Moddie Alvianto Wicaksono sepakat bahwa pemulihan segmen SKT telah membuat perekonomian daerah lebih hidup.

Berbagai jenis usaha tumbuh di sekitar sentra-sentra industri SKT. Usaha-usaha seperti warung makan, indekos, angkutan umum, hingga pedagang kebutuhan rumah tangga bermunculan dan meraup manfaat dari keberadaan SKT dan para tenaga kerjanya.

Hasilnya, tidak hanya industrinya yang hidup, tetapi lingkungan sekitarnya pun dapat menjadi lebih sejahtera dengan adanya pabrik SKT.

"Meskipun begitu, perlu diingat pemerintah harus kontinyu juga dalam upaya melindungi puluhan ribu pekerja SKT," kata dia.

Moddie mengharapkan dengan dampak positif yang nyata dari keberadaan industri SKT bagi ekonomi daerah, pemerintah dapat menetapkan regulasi yang bisa melindungi keberlangsungan industri ke depannya.

"Maka dari itu, kami meminta regulasi yang mendukung secara menyeluruh tanpa terkecuali. Sekarang, ancaman terdekat untuk teman-teman SKT adalah RPP Kesehatan dan kenaikan cukai. Maka kami cukup concern terhadap itu, dan kami secara tegas menolak RPP tersebut dan meminta cukai tidak naik tahun depan," kata dia pula.
Baca juga: Segmen SKT berperan pada penyerapan tenaga kerja dan pemasukan negara
Baca juga: Pekerja minta pemerintah cermati keberlanjutan industri hasil tembakau

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024