Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan anggaran Rp200 miliar untuk memberikan kompensasi kepada petani yang tanamannya puso atau gagal panen akibat banjir, kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan.
"Sedang disiapkan Rp200 miliar untuk pengganti sebagai kompensasi petani supaya bisa menanam lagi," katanya di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk membantu para petani yang merugi akibat puso untuk menanam ulang setelah banjir berlalu.
"Puso itu pengertiannya bagi tanaman yang siap panen tapi terendam dan tidak bisa dimanfaatkan sama sekali. Kita siapkan kompensasinya bila sekitar 75 persen rusaknya, kalau di luar itu tidak dianggap ada penggantian," katanya.
Rusman menjelaskan, ada sekitar 40 hektare sawah yang puso sepanjang Januari 2014 dan dana kompensasi Rp1,7 juta sampai Rp2 juta per hektare akan diberikan kepada petani yang tanamannya puso melalui dinas pertanian setempat.
"Kalau rusaknya sampai 75 persen, dia dapat penggantian per hektare antara Rp1,7 juta-Rp2 juta agar petani dapat fresh money untuk beli bibit ulang dan pupuk supaya lebih murah, dan tetap bisa menanam," ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan cadangan benih untuk lahan kebanjiran. Cadangan benih itu dapat diberikan kepada para petani yang gagal panen.
"Yang tersalurkan baru kecil, tapi sudah disiapkan. Kalau ada permintaan dari daerah untuk tanam ulang, kita jamin bahwa benih nasionalnya cukup. Sekarang sedang menunggu air surut dulu," katanya.
Rusman mengatakan, saat ini para petani masih menunggu air surut untuk menanam kembali, dengan harapan bisa memanen beras berkualitas lebih baik dari sebelumnya.
"Sisa banjir ada lumpur dan itu jadi pupuk yang bagus, karena kandungan pupuknya cukup bagus. Maret-April hujan berkurang, jadi nanti hasil panennya akan bagus pada Mei, kalau panen sekarang kualitas padinya kurang bagus," katanya.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014