Situbondo (ANTARA) - Balai Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur, mendirikan posko di beberapa titik di wilayah hutan konservasi itu dalam upaya memperkuat pengamanan kawasan dari kebakaran hutan dan lahan memasuki musim kemarau tahun ini.
"Dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan, kami sudah mendirikan posko, sehingga tidak mengurangi kekuatan pengamanan kawasan. Begitu terjadi kebakaran langsung diamankan (dipadamkan)," ujar Kepala Balai Taman Nasional Baluran Situbondo Johan Setiawan di Situbondo, Senin.
Dia menyampaikan bahwa untuk posko induk penanganan kebakaran hutan dan lahan taman nasional di Kecamatan Banyuputih, itu berada di Pos Bitakol.
Menurut Johan, dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan hutan yang berfungsi melindungi keanekaragaman hayati baik flora dan fauna itu juga melibatkan melibatkan relawan Masyarakat Peduli Api (MPA).
"Posko induk masih satu, karena ini masih di awal, kecenderungan pola sebelumnya api di Taman Nasional Baluran dimulai dari hutan jati. Nanti kalau sudah mengering kami akan konsentrasi di daerah sisi gunung. Makanya mitigasinya fokus di hutan jati dulu," ujar dia.
Johan mengatakan, dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan pihaknya memprioritaskan keselamatan petugas, dan ketika bahan bakar (daun kering/rumput/ilalang) sangat tebal, maka petugas akan mengambil jarak jauh dan membuat sekat jauh dari titik kebakaran.
"Saat bahan bakar sangat tebal kami ambil jarak kemudian membuat sekat agak jauh," katanya.
Mengenai wisata, kata Johan, jika tingkat kemarau-nya sangat tinggi dan ancaman terjadinya kebakaran hutan cukup besar, maka petugas taman nasional akan melakukan penutupan sementara bagi pengunjung wisata alam itu.
Baca juga: Hujan buatan disebar di Riau hingga awal Juli cegah karhutla
"barangkali kami akan tutup untuk kunjungan wisata jika potensi kebakarannya cukup tinggi, karena kami tidak ingin mengambil risiko," ucap dia.
Sejak memasuki musim kemarau tahun ini beberapa kali terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), namun sementara ini masih bisa diatasi petugas dan tidak sampai meluas.
Kebakaran di hutan jati kawasan konservasi itu selama ini terjadi sebatas di permukaan lantai hutan jati di sepanjang jalan raya pantura Situbondo-Banyuwangi.
Beberapa kali terjadi kebakaran hutan di kawasan taman nasional itu api membakar daun pohon jati dan ilalang kering dimulai dari pinggir jalan raya pantura dan kebakaran diduga kuat penyebabnya adalah faktor manusia.
Masyarakat atau pengendara yang melintas di jalur pantura hutan jati kawasan Taman Nasional Baluran agar tidak membuang puntung rokok sembarangan karena akan memicu kebakaran.
Baca juga: BMKG sebut terdeteksi empat titik panas di Sumatera Utara
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024