"Ekspedisi NKRI koridor Maluku dan Malut diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mengurangi kesenjangan sosial," kata Agung Laksono di Markas Pelatihan Kopassus, Situ Lembang, Bandung.
Dia mengatakan, Indonesia memiliki 17.504 pulau yang terpencar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memiliki banyak potensi kekayaan alam mencakup keanekaragaman hayati dan nonhayati yang belum terdata dengan baik.
"Kondisi geografis ini membuat kita dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan dan sekaligus memberikan banyak peluang bagi pembangunan nasional bila kita kelola dengan baik," katanya.
Pada Ekspedisi Bukit Barisan, Ekspedisi Khatulistiwa, dan Ekpedisi NKRI Koridor Sulawesi, tambah dia, berbagai penelitian mencakup keanekaragaman hayati, potensi geologi, dan potensi bencana berhasil menumbuhkan nasionalisme.
"Kegiatan yang melibatkan masyarakat dan pemuda ini juga menumbuhkan rasa nasionalisme," katanya.
Pada Ekspedisi NKRI 2013, dikatakan Agung, tim ekspedisi berhasil membangun enam jembatan gantung. Aksesibilitas masyarakat pun semakin terbuka. Fasilitas pendidikan, kesehatan, dan aktifitas ekonomi juga bergerak sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Tujuan ekspedisi kali ini untuk membangun kepeduliaan, kebersamaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan nasional melalui program-program pelestarian lingkungan dan kesehatan, serta penelitian geologi," katanya.
Ekspedisi, tambah dia, diharapkan menjadi pintu masuk untuk membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan terisolisir.
Sementara itu, Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara akan dilaksanakan mulai 6 Februari hingga 26 Juni 2014.
Ekspedisi akan dilakukan secara terpadu oleh berbagai komponen bangsa yakni dari TNI, Polri, kementerian/lembaga, unsur masyarakat dan lain sebagainya.
"Sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya jiwa persatuan dan kesatuan seluruh komponen bangsa, terdatanya potensi sumber daya alam dan terdatanya potensi daerah rawan bencana dikenalinya medan juang pertahanan dan lain sebagainya," katanya.
Pewarta: Wurianti Puspita
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014