Jakarta (ANTARA News) - Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan mengeruk sumbatan pada saluran penghubung di Jalan Abdul Muis untuk mencegah Istana Negara kebanjiran.
"Besok atau lusa langsung kita keruk, kita akan lakukan pendalaman sehingga aliran air makin lancar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.
Manggas mengatakan banjir yang menggenangi jalan protokol di sekitar Istana Negara pada Rabu (5/2) antara lain terjadi karena saluran penghubung di Jalan Abdul Muis tersumbat.
"Sumbatan-sumbatan terjadi dari mulut air maupun saluran penghubung Abdul Muis. Banjir terjadi karena hujan turun cukup deras dalam intesitas yang pendek," katanya.
"Kemarin kita sudah cek ada genangan di Medan Merdeka Barat dan Merdeka Utara. Air lari ke saluran penghubung Abdul Muis dan ke Kali Cideng," tambah dia.
"Ini masalahnya, air yang datang sama air yang keluar tidak seimbang. Tapi banjir cuma sebentar tidak sampai 15 menit langsung kering karena air yang datang lebih besar dari yang dikeluarkan," jelas dia.
Manggas menjelaskan, sampah buangan masyarakat membuat saluran penghubung tersumbat sehingga daerah sekitar Istana tergenang.
"Dulu sebelum banjir semua sudah kita cek, dan masih lancar dan bersih. Tapi masalahnya setelah itu masyarakat buang sampah ke saluran penghubung jadi kesumbat lagi. Nah kadang-kadang kita bersihkan sebulan sudah tersumbat lagi. Makanya itu harus kita jaga terus menerus," katanya.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan banjir di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi terjadi karena hujan turun dengan intensitas tinggi.
"Hujannya memang deres banget. Hujan lokal dan deres banget. Tapi dulu kan Sudirman-Thamrin hujan sedikit aja banjir. Sekarang sudah enggak," katanya.
Akibat hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta sepanjang pagi kemarin, beberapa titik penting di Ibu Kota tergenang banjir setinggi 30 hingga 40 sentimeter.
Jalanan protokol di sekitar Istana Negara, termasuk Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Medan Merdeka Utara, juga tergenang.
Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Radio Republik Indonesia, Mahkamah Konstitusi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Perhubungan juga tergenang air setinggi 30-40 sentimeter.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014