Rencana pengiriman bantuan akan dilaksanakan pada 8 Juli 2024

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) akan menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp17 miliar untuk korban tanah longsor di Papua Nugini.

"Kita akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban tanah longsor di Papua Nugini, saat ini sudah mulai proses menuju ke arah rehabilitasi, bukan lagi tahap kedaruratan, kemudian bantuan-bantuan dari luar negeri juga sudah berdatangan dan kita akan ikut memperkuat memberikan bantuan sekitar Rp17 miliar lebih yang akan kita berikan dengan berbagai jenis," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Muhadjir menjelaskan hingga saat ini, korban tanah longsor di Papua Nugini tercatat sekitar 670 orang, dan yang berstatus mengungsi 1.250 orang, serta terkait proses penanganan bencana, saat ini sudah dalam tahap rehabilitasi.

"Kejadiannya pada 28 Mei 2024, sudah berlangsung hampir sudah satu bulan lebih, sehingga ini akan berpengaruh terhadap jenis bantuan yang akan kita kirim," paparnya.

Ia mengemukakan rencana pengiriman bantuan akan dilaksanakan pada 8 Juli 2024, yang akan dipimpin langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto.

"Kemudian jenis bantuannya, selain untuk kebutuhan kesehatan, juga ada genset 5 KVA portabel, lampu solar, peralatan masak, selimut, kantong tidur, dan yang lain," ucapnya.

Baca juga: Kemlu: RI siap kirimkan bantuan untuk korban longsor Papua Nugini
Baca juga: Kemlu: Tidak ada WNI korban tanah longsor di Papua Nugini

Ia juga menyampaikan jenis-jenis bantuan tersebut terus dikoordinasikan bersama Pemerintah Papua Nugini agar tepat sasaran.

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Siti Nugraha Mauludiah yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut mengemukakan bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia akan dikirimkan ke Bandar Udara Internasional Port Moresby untuk selanjutnya didistribusikan sendiri oleh Pemerintah Papua Nugini (PNG) mengingat lokasi bencana yang cukup jauh dari bandara.

"Bantuan akan dikirimkan ke Bandara Port Moresby karena memang pemerintah PNG mengkoordinasikan semua bantuan dari luar negeri untuk dikirimkan ke PNG, dan dari PNG ke tempat bencana akan dilakukan oleh pemerintah PNG sendiri," kata Siti.

Ia juga melaporkan, hingga saat ini masih ada sekitar 2.000 korban yang tertimbun longsor, sehingga bantuan perlu segera dikirimkan.

"Jadi sesuai arahan dari Pak Menko PMK, apapun yang akan kita kirimkan itu betul-betul yang memang diperlukan, supaya betul-betul bermanfaat," ucapnya.

Otoritas Papua Nugini sebelumnya melaporkan bahwa 2.000 orang dikhawatirkan menjadi korban dalam bencana longsor besar yang terjadi pada Jumat (24/5) awal pagi.

Sementara itu, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Papua Nugini setidaknya mencapai 670 jiwa.

Kepala Misi IOM di Papua Nugini Serhan Aktoprak mengatakan bahwa revisi jumlah korban tewas didasarkan pada penghitungan oleh pejabat Desa Yambali dan Provinsi Enga bahwa lebih dari 150 rumah warga terkubur longsoran tanah, sedangkan perkiraan awalnya terdapat 60 rumah terdampak.

Baca juga: Korban longsor di Papua Nugini bertambah menjadi 300
Baca juga: Longsor landa desa Papua Nugini, diduga korban jiwa lebih dari 100

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024