Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa rata-rata harga gabah dan beras mengalami kenaikan pada Juni 2024, baik di tingkat petani, penggilingan maupun eceran.

Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, mengatakan dibandingkan dengan bulan Mei 2024, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani naik 5,64 persen menjadi Rp6.171,00 per kg, dan di tingkat penggilingan naik 5,44 persen menjadi Rp6.319,00 per kg.

Sementara itu, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani naik 2,75 persen menjadi Rp6.859,00 per kg, dan di tingkat penggilingan naik 2,78 persen menjadi Rp6.986,00 per kg.

Kenaikan harga juga terjadi pada gabah luar kualitas, dengan harga di tingkat petani naik 5,84 persen menjadi Rp5.767,00 per kg dan di tingkat penggilingan naik 6,62 persen menjadi Rp5.945,00 per kg.

Dibandingkan dengan Juni 2023, rata-rata harga gabah di tingkat petani pada Juni 2024 mengalami kenaikan yang lebih signifikan, yaitu 11,34 persen untuk GKP, 8,17 persen untuk GKG, dan 8,04 persen untuk gabah luar kualitas.

Di tingkat penggilingan, kenaikan harga gabah pada Juni 2024 dibandingkan Juni 2023 mencapai 11,39 persen untuk GKP, 8,13 persen untuk GKG, dan 9,02 persen untuk gabah luar kualitas.

Rata-rata harga beras di tingkat penggilingan juga mengalami kenaikan pada Juni 2024.

Harga beras kualitas premium turun 0,75 persen dari Mei 2024 menjadi Rp12.902,00 per kg, sedangkan harga beras medium naik 2,01 persen menjadi Rp12.314,00 per kg.

Harga beras submedium naik 0,96 persen menjadi Rp12.111,00 per kg, dan harga beras pecah melonjak 3,19 persen menjadi Rp12.073,00 per kg.

Dibandingkan dengan Juni 2023, harga beras di penggilingan pada Juni 2024 mengalami kenaikan yang lebih tinggi, yaitu 11,94 persen untuk beras premium, 11,13 persen untuk beras medium, 16,17 persen untuk beras submedium, dan 28,97 persen untuk beras pecah.

Rata-rata harga beras di tingkat grosir pada Juni 2024 sebesar Rp13.434 per kg, sedangkan di tingkat eceran Rp14.546. Harga beras ini adalah rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan mencakup seluruh wilayah di Indonesia.

BPS juga mencatat terjadinya inflasi beras di tingkat grosir dan eceran pada Juni 2024, dengan inflasi beras di tingkat grosir sebesar 10,87 persen (yoy) dan deflasi 0,28 persen secara bulanan.

“Sedangkan di tingkat eceran, ini mengalami inflasi sebesar 0,10 persen secara bulanan dan sebesar 11,88 persen secara tahunan,” kata Imam.

Baca juga: BPS: RI turunkan 3,06 juta penduduk miskin dalam satu dekade
Baca juga: Tingkat ketimpangan RI pada Maret 2024 turun, rasio gini 0,379
Baca juga: BPS catat harga barang di grosir naik 3,36 persen pada Juni 2024

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024