Langkat, Sumut (ANTARA News) - Lokasi pengungsian warga korban erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Tanah Karo di Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sekarang ini menyediakan dua bilik asmara untuk pasangan suami istri.
"Ya disediakan dua bilik asmara di lokasi pengungsian," kata Koordinator Penampungan Pengungsi Suranta Sitepu di Sei Bingei, Rabu.
Suranta menjelaskan bahwa sekarang ini ada perbedaan dari beberapa waktu sebelumnya, dimana posko pengungsian warga Tanah Karo disediakan dua bilik asmara.
"Yang boleh masuk ke tenda tersebut hanya pasangan suami istri yang sah, selain itu tidak dibenarkan masuk," katanya.
Tidak hanya kebutuhan makan, minum, MCK, dan kebutuhan lainnya yang disediakan untuk kepentingan sehari-hari, namun dua tenda yang ada dipergunakan untuk pasangan suami istri guna menyalurkan hasrat bilogisnya selama di pengungsian.
Soal siapa yang mengintruksikan dirinya tidak mengetahui secara pasti, namun pemakaian dua tenda ini sering dilakukan warga pengungsi untuk melakukan hubungan biologis.
Sebelumnya, kata Suranta, kedua tenda ini merupakan tenda untuk petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat, untuk memantau pengungsi yang masuk maupun pengungsi yang keluar.
Suranta mengungkapkan bahwa kedua tenda berbentuk keong ini sudah dikenal warga pengungsi sebagai bilik asmara, dan kerap digunakan oleh pengungsi yang berstatus suami istri.
"Pada intinya tidak sembarangan orang yang mempergunakannya," tegasnya.
Hanya pengungsi pasangan suami istri yang diperkenankan memakainya, itupun dipakai secara bergiliran sesuai aturan posko.
Dimana aturan yang ditentukan, setiap pasangan suami istri yang hendak memakai tenda harus melapor ke kordinator posko.
"Setiap harinya kedua tenda ini dijaga relawan untuk tidak disalahgunakan," ujarnya.
Suranta juga menjelaskan bahwa sekarang ini ada 726 pengungsi yang berada dilokasi pengungsian yang terdiri dari 225 kepala keluarga.
(KR-IFZ/B015)
Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014