Salah satu yang sangat berpengaruh adalah peningkatan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi oleh KKKS. Kami terus berupaya menghilangkan hambatan yang dihadapi KKKS dalam rangka peningkatan kegiatan tersebut
Batam (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkuat kolaborasi bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), serta pemangku kepentingan industri hulu migas dalam mendukung peningkatan produksi migas.

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dalam keterangan di Batam, Senin, mengatakan dalam hal tersebut pihaknya menggelar rangkaian Indonesia Upstream Oil & Gas Supply Chain Management & National Capacity Building Summit 2024 (IOG SCM & NCB Summit 2024) dengan mengadakan event Pre IOG SCM & NCB Summit di Batam pada 3-4 Juli 2024.

Ia menyampaikan acara untuk membahas solusi atas berbagai tantangan dalam mencapai target produksi migas.

“Salah satu yang sangat berpengaruh adalah peningkatan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi oleh KKKS. Kami terus berupaya menghilangkan hambatan yang dihadapi KKKS dalam rangka peningkatan kegiatan tersebut,” kata Rudi.

Menurut dia, salah satu yang menjadi fokus adalah kegiatan pemboran, SKK Migas terus memantau kegiatan pemboran yang sudah disepakati bersama KKKS.

Rudi menambahkan untuk menjaga kelancaran program kerja pemboran, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti ketersediaan komoditas pipa OCTG (Oil Country Tubular Goods) yang digunakan dalam eksplorasi dan produksi migas.

“Pada intinya, melalui IOG SCM & NCB Summit 2024, kami bersama para pemangku kepentingan industri hulu migas akan bekerja sama merumuskan langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan industri hulu migas nasional. Sebagaimana event sebelumnya di Surabaya, kami akan melanjutkan pembahasan terobosan teknologi hulu migas guna menyelesaikan permasalahan kompleks dalam aktivitas dan operasional hulu migas,” ujar Rudi.

Menurut Rudi, saat pre-event SCM Summit 2024 di Surabaya, SKK Migas memperkenalkan inovasi teknologi SPEKTRUM (Sistem Pemetaan Kolaboratif Tata Ruang Hulu Migas).

Sistem pemetaan kolaboratif ini memungkinkan sinkronisasi dan harmonisasi peta dari berbagai bidang kerja, yang terintegrasi dengan peta OneMap ESDM dan Kebijakan Satu Peta Nasional.

"Terobosan atau inovasi semacam ini tentunya akan mendukung peningkatan produksi migas, sebagaimana rencana jangka panjang (Long Term Plan) SKK Migas," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Eka Bhayu Setta menyebutkan kolaborasi dalam Supply Chain Management (SCM) akan melibatkan berbagai sinkronisasi proses dan pengembangan strategi bersama seperti penggunaan teknologi informasi, serta kerja sama strategis yang bersifat jangka panjang.

“Untuk memperluas kolaborasi ini, rencananya event Pre IOG SCM & NCB Summit di Batam juga akan dihadiri sejumlah kepala pemerintahan provinsi dan kepala daerah setingkat kabupaten/kota yang berada di wilayah kerja SKK Migas di Sumatera bagian utara (Sumbagut),” kata Eka.

Ia menjelaskan Batam merupakan salah satu kawasan yang aktif dalam pengembangan industri hulu migas.

"Dukungan pemerintah dan pengembangan infrastruktur terkait menjadikan Batam sebagai tempat strategis untuk mengkaji berbagai terobosan industri hulu migas nasional," ujar dia.

Menurut dia, Batam juga memiliki fasilitas industri yang lengkap, termasuk pelabuhan modern, zona industri, dan fasilitas khusus untuk perusahaan di sektor migas.

Baca juga: SKK Migas dan KKKS komitmen kembangkan potensi gas bumi di Kaltim
Baca juga: SKK Migas buat kesepakatan Rp94,4 triliun untuk gas bumi nasional

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024