Pertahanan super-rapat

Namun Selecao patut tahu bahwa adalah Slovenia juga memasang formasi sama seperti diterapkan Georgia, padahal Bruno Fernandes dan kawan-kawan kerap kesulitan menghadapi tim yang bertahan total dan menunggu peluang melancarkan serangan balik.

Sewaktu menumbangkan Portugal, Georgia bermain dalam pertahanan super rapat dengan memasang tiga bek tengah yang sejajar dengan kedua bek sayapnya.

Pola bermain ini membuat pasukan Roberto Martinez mati gaya karena tak dapat mendapatkan ruang tembak yang baik ke gawang lawan.

Selecao sebenarnya sudah menghadapi tim semacam itu ketika berjumpa dengan Republik Ceko pada laga pertama mereka dalam Euro 2024.

Saat itu, Portugal dipaksa bekerja keras oleh Ceko yang juga menempatkan tiga bek tengah, untuk bangkit setelah tertinggal 0-1 guna berbalik menang 2-1 yang itu pun berkat sebuah gol bunuh diri Ceko dan sebuah gol yang tercipta dua menit setelah waktu normal 90 menit selesai.

Artinya, Portugal hampir saja tersandung di tangan Ceko. Ironisnya, Slovenia juga merupakan tim yang menekankan pertahanan kuat seperti Republik Ceko yang kerap membuat frustrasi tim-tim yang bermain ofensif seperti Portugal.

Lebih ironis lagi, Portugal sendiri menjadi korban gaya bertahan bertahan Slovenia pada 27 Maret 2024 dalam sebuah laga persahabatan.
Para pemain timnas Slovenia mendengarkan arahan pelatih Matjaz Kek (tengah) saat sesi latihan di base camp tim di Wuppertal, pada 19 Juni 2024, menjelang pertandingan penyisihan Grup C Euro 2024 kontra Serbia. (Photo by KENZO TRIBOUILLARD / AFP) (AFP/KENZO TRIBOUILLARD)

Bertumpu pada pertahanan yang solid dan sabar menunggu momen serangan balik, Slovenia menggulingkan Portugal 2-0 untuk mengakhiri 12 laga tak terkalahkan Selecao sejak ditangani Martinez.

Padahal, waktu itu Portugal menguasai hampir 75 persen penguasaan bola. Tapi mereka tak tahu bagaimana cara menembus lima bek lawan yang akhirnya terjebak manakala Slovenia melancarkan serangan balik yang cepat, persis seperti dilakukan Georgia.

Slovenia tak akan ragu menerapkan lagi formula ini untuk menjegal Portugal meretas jalan menuju trofi Piala Eropa keduanya setelah edisi 2016.

Sayang, Portugal tak memiliki referensi lain untuk dijadikan bahan pelajaran cara menghadapi Slovenia karena kedua tim belum pernah bertemu kecuali laga persahabatan pada 27 Maret tersebut.

Portugal sedikit buta mengenai lawannya, meski tahu pasti lawannya itu akan bermain defensif dan hanya menunggu kesempatan melancarkan serangan balik. Dalam soal ini, pemain-pemain seperti Bruno Fernandes meminta Portugal mengambil pendekatan dan formula berbeda untuk menghadapi Slovenia itu.

Baca juga: Jerman, Spanyol dan Portugal negara yang pastikan lolos ke 16 besar
Baca juga: Klasemen Grup C Euro 2024: Inggris, Denmark dan Slovenia ke 16 besar


Selanjutnya: Kembali ke skuad inti

Copyright © ANTARA 2024