Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak menguat sebesar dua poin menjadi Rp12.197 dibanding sebelumnya Rp12.199 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah bergerak cukup stabil dengan tren penguatan setelah data-data ekonomi Indonesia yang dirilis dinilai positif oleh pelaku pasar," kata Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa tren penguatan rupiah terjadi sejak pengumuman data inflasi domestik pada Januari 2014, surplus neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2014 sebesar 1,5 miliar dolar AS, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 sebesar 5,78 persen.

Ia menambahkan Bank Indonesia (BI) yang terus menjalankan kebijakannya untuk menjaga stabilitas ekonomi berkelanjutan, telah mendorong nilai tukar rupiah berada dalam tren menguat.

Menurut Rully, sentimen positif dari dalam negeri itu dapat mengimbangi faktor eksternal yang negatif menyusul kabar yang beredar di pasar bahwa bank sentral AS akan agresif dalam mengurangi stimulus keuangannya.

"Ekspektasi ekonomi AS yang akan terus tumbuh akan mendorong the Fed mengurangi stimulusnya secara agresif, ucapnya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini (5/2), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp12.172 dibanding sebelumnya (4/2) di posisi Rp12.248 per dolar AS.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014