Jakarta (ANTARA) - Dubes RI untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta, bersama delegasi Kementerian Ekonomi, Budaya, dan Inovasi Albania mengunjungi kampus Politeknik Pariwasata Bali serta Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI), menindaklanjuti kesepakatan ketenagakerjaan kedua negara.

Berdasarkan rilis pers KBRI yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Minggu, disebutkan bahwa kunjungan yang diadakan pada Sabtu (29/6) tersebut ditujukan untuk melihat potensi kerja sama dalam pembangunan kapasitas tenaga kerja antara kedua negara.

Selain itu, kunjungan tersebut juga diupayakan untuk melakukan perbandingan antara kurikulum yang digunakan di Indonesia dan yang digunakan di Albania.

Dubes Iwan mengatakan bahwa kunjungan tersebut dinilai perlu untuk memberikan wawasan kepada delegasi Albania mengenai kapasitas dan kemampuan dari para alumni institut pariwisata di Indonesia.

"Setidaknya dari paparan dan penjelasan yang diberikan oleh Politekpar Bali dan juga IPBI, pihak Albania mengetahui standar dan kualitas lulusan kedua kampus, dan ini akan memudahkan juga pengakuan sertifikasi dari para lulusan pariwisata Indonesia," kata Iwan.

Saat ini, Albania, kata dia, membutuhkan sekitar 21 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) pada sektor pariwisata. Hal itu menjadi peluang baik bagi Indonesia untuk mengirim tenaga kerja formal di bidang pariwisata ke Albania.

Beberapa tahun terakhir, Albania mencatat peningkatan kunjungan wisatawan dari negara-negara sekitar, seperti Italia, Yunani dan Polandia.

Pada 2023, hampir 10,1 juta wisatawan asing mengunjungi Albania. Hal tersebut mendorong Pemerintah Albania untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur pariwisata dan perhotelan di negara itu.

"Dengan ditandatanganinya LoI Ketenagakerjaan, kami harapkan pengiriman 100 orang tenaga kerja Indonesia di bidang pariwisata sebagai pilot project bisa segera direalisasikan sampai terbentuknya perjanjian payung yang disepakati kedua negara," kata Dubes Iwan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Badan Ketenagakerjaan dan Keterampilan Nasional Kementerian Ekonomi, Kebudayaan dan Inovasi Albania, Klevis Hysa, menyampaikan adanya kesamaan kurikulum yang digunakan di kedua kampus.

"Secara umum kurikulum yang diterapkan di kedua kampus relatif hampir sama. Kedua kampus memiliki fasilitas lengkap untuk kebutuhan praktek bagi pelajarnya," kata dia.

Sementara itu, dalam pertemuan di kampus IPBI, Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun I Nyoman Gede Astina mengapresiasi upaya yang dilakukan Dubes Iwan.

"IPBI sudah meluluskan lulusan terbaik di sektor pariwisata dan juga melalui grup yayasan kami PT. Bali Duta Mandiri sudah menyalurkan lulusan IPBI ke berbagai negara di antaranya Korea, Jepang, Selandia Baru, dan Australia," kata Astina.

"IPBI memiliki fasilitas pelatihan yang memadai agar para lulusan terampil dalam bidangnya. Tidak hanya itu, kami juga memberikan pelatihan tari, MC dan pelayanan seperti protokol di airport juga diberikan," tambah dia.

"Saat ini IPBI bahkan tengah mempersiapkan jenjang doktoral di bidang pariwisata. Jika ini tercapai, menjadi yang pertama di Indonesia nantinya," kata dia lebih lanjut.

Baca juga: Indonesia-Albania garap kerja sama ketenagakerjaan
Baca juga: KBRI Sofia fasilitasi perjanjian dagang alkes Indonesia ke Bulgaria
Baca juga: Lakukan famtrip, KBRI Sofia promosi wisata RI ke agen wisata Bulgaria

Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024