Tak peduli siapa lawan

Negara berpenduduk 3,7 juta orang dan memiliki 40 ribu pesepak bola terdaftar itu sudah menjadi teladan untuk tim-tim yang dianggap sebelah mata dan belum pernah tampil dalam kompetisi level atas.

Mereka adalah pelajaran sempurna dan inspirasi tentang kepercayaan diri, upaya kuat tim kecil untuk setara dengan tim mana pun, dan usaha keras insan-insan sepak bola, terutama pelatih Willy Sagnol, dalam menggembleng mental dan mengasah keterampilan tim sehingga bertarung penuh percaya diri menghadapi siapa pun.

Dengan keutamaan seperti itu tak ada salahnya Indonesia, yang untuk pertama kali masuk putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia, belajar dari Georgia.

Tim asuhan Shin Tae-yong sendiri satu kandang dengan Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain dan China dalam Grup C.

Di grup ini, Indonesia adalah tim berperingkat terendah, 134, sedangkan Jepang menjadi tim berperingkat tertinggi, yakni 17, disusul Australia 23, Arab Saudi 56, Bahrain 81, dan China 88.

Untuk itu, tak mengejutkan jika Jepang dan Australia favorit kuat menyabet dua tiket langsung putaran final Piala Dunia 2026 dari grup ini.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan) memberikan ucapan selamat ke pemain bertahan timnas Indonesia, Calvin Verdonk (kiri) usai mengantarkan timnas melaju ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (11/06/2024). (ANTARA/HO-PSSI)
Baca juga: Putaran ketiga, Indonesia satu grup bersama Jepang dan Australia

Kedua negara melenggang ke babak ketiga berkat nilai sempurna, 18 poin, yang diraih mereka, setelah selalu menang dalam enam pertandingan.

Mereka juga tak kebobolan satu gol pun. Jepang memasukkan 24 gol atau rata-rata empat gol per pertandingan, sedangkan Australia 22 gol.

Arab Saudi menjadi tim kuat berikutnya. Tim ini lolos ke babak ketiga setelah menjadi runner up grup di bawah Yordania akibat kalah selisih gol. Saudi mengumpulkan 13 poin dari 4 kali menang, sekali seri dan sekali kalah.

Garuda perlu mewaspadai ekstra ketiga negara itu, walau dua tim lainnya tak bisa disepelekan.

Dengan bekal 10 poin, Asnawi Mangkualam dkk bukanlah tim yang mengumpulkan poin terendah dalam grup ini, karena China yang justru menjadi tim dengan bekal poin terendah, 8 poin. Sedangkan Bahrain mengemas 11 poin.

Lima lawan Indonesia dalam putaran ketiga itu semuanya berat. Namun, meminjam kalimat pelatih Georgia Willy Sagnol, sepak bola tidak melulu soal teknis dan matematis, karena juga tentang non teknis, seperti kepercayaan diri dan semangat bertarung.

Sagnol membentuk tim yang memiliki kepercayaan diri dan semangat juang yang tinggi, sehingga tak pernah terpengaruh apakah lawan lebih kuat atau lebih lemah dari mereka.

Baca juga: Kiper Georgia: Poin pertama kami di Euro adalah momen bersejarah
Baca juga: Erick: Indonesia siap beri kemampuan terbaik di Kualifikasi PD

Selanjutnya: Tak kenal rasa takut

Copyright © ANTARA 2024