Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) berhasil mencetak 28.775 warga miskin menjadi mandiri, sehingga mereka tidak lagi menerima bantuan sosial.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta, Minggu, menyebut bahwa warga penerima bansos mendapat permodalan dan pelatihan usaha, pengemasan, pemasaran, literasi keuangan dan pendampingan hingga usahanya berjalan lancar dan berhasil.
Baca juga: Mensos Risma luncurkan Pena Muda bantu anak muda dari kemiskinan
Ia mengatakan pada Mei 2024, Kementerian Sosial berhasil menggraduasi 3.415 keluarga penerima manfaat. Pada tahun 2023 sebanyak 10.073 KPM digraduasi dan tahun 2024 sebanyak 18.702 KPM berhasil digraduasi.
Jumlah ini jauh melampau target tahun 2023-2024, yaitu sebanyak 16.000 KPM.
Risma menyampaikan graduasi adalah tahap awal dari pembinaan produk. Nantinya, para KPM yang sudah digraduasi tetap akan mendapatkan pendampingan pengembangan usaha, seperti pengembangan kemasan dan diversifikasi produk. Pendampingan akan terus dilakukan hingga KPM dapat mandiri.
Program Pena menjadi program prioritas Mensos Risma, karena terbukti berhasil meningkatkan pendapatan KPM. Dari puluhan ribu KPM, hanya 37 orang yang belum berhasil meningkatkan pendapatannya. Dengan penanganan berkesinambungan, pihaknya optimistis semua KPM akan berhasil meningkatkan pendapatannya.
Sementara itu, penerima Pena terbagi menjadi beberapa kelompok seperti Pena Reguler dan Pena Berdikari yang merupakan penerima program PKH dan sembako.
Ada pula kelompok Pena Atensi yang terdiri atas lansia, penyandang disabilitas, korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), serta kelompok rentan.
Kelompok lainnya ialah Pena Komunitas yang berhasil menggraduasi 1.822 KPM, Pena Bencana 52 KPM, dan Pena Vokasi 578 KPM.
Baca juga: Mensos Risma tekankan kekuatan merek produk kepada KPM Pena
Baca juga: Mensos: Program Pena atasi kemiskinan ekstrem dengan anggaran terbatas
Pena muda dikhususkan bagi anak KPM PKH berusia 23-30 tahun, dan anak muda lainnya yang memenuhi syarat. Risma juga akan fokus pada kantong-kantong kemiskinan di daerah kepulauan yang sulit dijangkau. Pendekatan komunitas dipilih agar memudahkan proses pembinaan.
“Ke depannya Kemensos akan lakukan (terapkan program Pena) di komunitas, terutama yang bermukim di daerah kepulauan,” ujar Mensos Risma.
Ia yakin Pena Komunitas dapat melepaskan masyarakat dari kemiskinan sehingga hidup mandiri secara ekonomi.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024