"Dengan trade balance yang sangat bagus kami yakin bisa membantu perbaikan defisit current account," kata Hendy saat diskusi dengan wartawan di Jakarta, Selasa.
Surplus neraca perdagangan Indonesia memang meningkat cukup besar dari 0,79 miliar dolar AS pada November 2013 menjadi 1,52 miliar dolar AS pada Desember 2013. Surplus tersebut juga tercatat lebih tinggi dari perkiraan awal Bank Indonesia sekitar 0,79 miliar dolar AS.
"Dampak surplusnya neraca perdagangan akan berdampak signifkan terhadap defisit transaksi berjalan kuartal IV-2013," kata Hendy.
Hendy juga memprediksi realisasi ekspor ke depannya akan membaik seiring dengan mulai pulihnya perekonomian negara-negara tujuan ekspor Indonesia, khususnya sektor manufaktur. "Kita positif ekspor ke depan akan membaik," ujar Hendy.
Sebelumnya, BI memperkirakan defisit neraca transaksi berjalan pada 2013 akan berada di bawah 3,5 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) atau sekitar 30 miliar dolar AS.
Defisit transaksi berjalan pada 2013 tersebut masih lebih tinggi dari 2012 yang mencapai 24 miliar dolar AS, namun jika dibandingkan triwulan II dan triwulan III 2013, ada perbaikan pada triwulan IV-2013.
Pada triwulan II-2013 terjadi defisit transaksi berjalan sebesar 4,4 persen dari PDB dan pada triwulan III-2013 turun lagi menjadi 3,8 persen.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014