Jakarta (ANTARA) - Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara dua kali mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu lebih kurang 1.200 dan 2.000 meter di atas puncak gunung berapi aktif tersebut pada Sabtu malam.

Dalam laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM yang diterima di Jakarta, Sabtu, disebutkan erupsi pertama berdurasi lebih kurang 3 menit 19 detik yang terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm.

Kemudian, erupsi kedua cenderung lebih cepat
dengan durasi 2 menit 40 detik dan terekam di alat seismograf pos pengamatan Gunung Ibu dengan amplitudo maksimum 28 mm.

​​​Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Gradita Trihadi, menyebut dua letusan yang terjadi pada pukul 21.30 WIT dan 23.07 WIT itu menciptakan awan abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.

Gunung Ibu saat ini masih berstatus Siaga atau Level III.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius empat kilometer dan perluasan sektoral berjarak lima kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut seperti masker dan kacamata.

Gunung Ibu yang memiliki ketinggian 3.325
meter di atas permukaan laut adalah gunung berapi yang terletak di bagian barat laut Pulau Halmahera, atau salah satu dari lima gunung api yang sejauh ini masih aktif di Maluku Utara.

PVMBG memantau secara visual dan instrumental gunung dari pos pengamatan yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara.

Baca juga: Balai Pemantauan Gunung Api sosialisasi mitigasi bencana di Malut

Baca juga: Gunung Ibu muntahkan abu vulkanik setinggi tiga kilometer

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024