Manado (ANTARA) - Empat balai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja bersama mempercepat pembangunan rumah dan fasilitas lainnya untuk korban erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
"Iya, jadi ada empat balai yang secara paralel akan membangun rumah dan fasilitas pendukung lainnya di Desa Modisi yang menjadi tempat relokasi," kata Kasatker Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Utara, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I, Stenly Tangkere di Manado Sabtu.
Dia mengatakan, BP2P akan mengerjakan pembangunan rumah, halaman serta jalan permukiman, sementara Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara akan mengerjakan beberapa bagian seperti pembangunan rumah ibadah, sekolah, kantor balai desa serta puskesmas pembantu serta ruang terbuka hijau.
Baca juga: Pemkab Sitaro percepat pemulihan pascaerupsi Gunung Ruang
Berikutnya Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi akan mengerjakan penanganan jalan di tempat relokasi, sementara Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I akan mengerjakan bangunan pengaman pantai.
"Jadi tidak hanya satu balai yang akan bekerja di sana, tapi ada empat balai. Kita bekerja bersama di sana," ujarnya.
Kolaborasi antarbalai, kata Stenly juga pernah dilakukan saat membangun hunian tetap bagi warga korban abrasi pantai Teluk Amurang di Desa Rumoong Bawah, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan.
Dia menyebutkan, pematangan lahan sementara berlangsung dan apa yang sudah bisa dikerjakan itu yang akan didorong.
"Kami menargetkan pembangunan rumah relokasi untuk warga korban erupsi Gunung Ruang hingga akhir tahun ini. Jumlah unit yang akan dibangun belum pasti karena masih diverifikasi," ujarnya.
Gunung Ruang tanggal 16 April 2024 dan tanggal 30 April 2024 erupsi, pemerintah mengevakuasi warga yang ada di daerah rawan bencana ke sejumlah tempat di Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.
Warga yang dievakuasi tersebut di dalamnya termasuk warga dua desa, Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente yang dievakuasi karena lokasi permukimannya berada di lereng Gunung Ruang.
Baca juga: Pemkab: Rumah untuk relokasi warga Pulau Ruang segera dibangun
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024