Yogyakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Sunarto MS mengatakan, gerhana bulan kemungkinan akan menimbulkan gelombang pasang, tetapi tidak akan mempengaruhi aktivitas gunung berapi apalagi sampai memicu gempa."Karena gerhana bulan nanti malam bertepatan dengan bulan purnama maka gelombang pasang tinggi atau besar sangat mungkin terjadi," katanya di Yogyakarta, Kamis, menanggapi bakal terjadinya gerhana bulan pada Kamis malam atau Jumat dinihari nanti.Ia mengatakan, apalagi saat ini musim angin tenggara, angin yang bertiup sangat kencang di daerah pantai itu akan berisiko menimbulkan gelombang pasang."Nelayan diminta hati-hati saat berada di perairan atau pantai karena kemungkinan akan terjadi gelombang pasang saat berlangsung gerhana bulan," katanya. Gelombang pasang itu bukan tsunami yang ditimbulkan akibat gempa, melainkan karena daya tarik atau gravitasi bumi. "Pada gerhana bulan, posisi matahari jauh dari bumi dan bulan, akibatnya terjadi gelap. Ini menunjukkan posisi matahari jauh," kata Sunarto. Daya tarik pada gerhana bulan juga berbeda dengan gerhana matahari. Pada gerhana bulan, bulan menarik bumi ke kanan sehingga pengaruhnya tidak begitu besar. "Jadi, saat terjadi gerhana bulan, matahari dan bulan sama-sama menarik bumi. Ini menyebabkan daya tarik terbagi," katanya. Tetapi, kata Sunarto, kalau gerhana bulan terjadi bertepatan dengan bulan purnama maka kemungkinan akan menimbulkan gelombang pasang yang tinggi. "Peristiwa alam ini tidak perlu dikhawatirkan, karena meski tidak terjadi gerhana bulan, saat bulan purnama air laut biasanya pasang, tetapi bukan tsunami karena tidak ada gempa," kata dia. Sunarto menegaskan, nelayan nanti malam sebaiknya tidak mendekati kawasan pantai, atau setidaknya berhati-hati.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006