Termasuk saya, juga rasanya perlu mendapat tekanan dalam menentukan apakah melakukan sesuatu atau tidak."

Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan para pemimpin perusahaan milik negara harus sering diberi tekanan agar mampu membawa perubahan yang lebih positif sekaligus dapat memajukan korporasi.

"Terkadang perlu ada pressure (tekanan) kepada para pemimpin BUMN, terutama ketika dalam pengambilan keputusan strategis," kata Dahlan, saat memberikan sambutan pada peluncuran buku "Road to Semen Indonesia" tulisan Dirut Semen Indonesia, Dwi Sutjipto, di Jakarta, Selasa malam.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain mantan Menteri BUMN Sugiharto, Kepala BKPM Mahendra Siregar, CEO Bukit Asam Transpacific Railway Rudiantara, CEO Thang Long Cement Vietnam Johan Samudra.

Menurut Dahlan, perlunya tekanan kepada para pemimpin BUMN sudah terbukti ketika Semen Indonesia berhasil melakukan ekspansi usaha ke Vietnam.

"Ekspansi Semen Indonesia ke Vietnam sejalan dengan pengubahan nama Semen Gresik menjadi Semen Indonesia. Dengan nama itu pula, Semen Indonesia percaya diri dan berhasil mengembangkan sayapnya di Vietnam," ujar Dahlan.

Ia juga menambahkan, bahwa di bawah kepemimpinan Dwi Sutjipto Semen Indonesia berhasil melakukan transformasi mulai dari kemampuan mengatasi konflik di perusahaan, menyatukan berbagai perbedaan hingga menciptakan sinergi yang kuat pada perusahaan.

"Intinya, pemimpin perlu ditekan karena terkadang romantisme di perusahaan lama membuat orang ragu mengambil keputusan," tegas Dahlan.

Mantan Dirut PT PLN ini pun mengaku dirinya juga masuk dalam orang yang sulit mengambil keputusan.

"Termasuk saya, juga rasanya perlu mendapat tekanan dalam menentukan apakah melakukan sesuatu atau tidak," ujarnya.

Meskipun begitu, Dahlan berpesan agar tekanan kepada petinggi BUMN ditujukan kepada pengambilan keputusan yang positif bagi perusahaan, sehingga memberikan nilai tambah yang lebih besar.

Pada bagian akhir sambutannya, Dahlan menyebutkan bahwa apa yang telah dilakukan Dwi Sutjipto membawa Semen Indonesia ke tingkat global, dapat menjadi inspirasi para Dirut BUMN lainnya untuk kerja keras membangkitkan perusahaan tidak saja di dalam negeri tetapi juga terbukti besar di level internasional.

Menurut catatan, Dwi Sutjipto menjabat Dirut Semen Indonesia sejak tahun 2005 ketika nama perusahaan masih Semen Gresik.

Dari sisi kinerja, Semen Indonesia terus mengalami peningkatan tercermin dari laba bersih Rp4,85 triliun pada 2012, melonjak sembilan kali lipat dari tahun 2004 sebesar Rp509 miliar.

Saat yang bersamaan di bawah kepemimpinan pria kelahiran Surabaya, 10 November 1955 ini pendapatan Semen Indonesia menembus Rp19,6 triliun pada 2012, naik signifikan dari pendapatan pada tahun 2004 sebesar Rp6,07 triliun. (R017/T007)

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014