Yoga dan meditasi di Parapuar Labuan Bajo juga menawarkan keindahan pemandangan 360 derajat Kota Labuan Bajo.
Labuan Bajo (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengajak sebanyak 23 duta besar (dubes) asing melakukan yoga dan penanaman pohon di Parapuar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu.
 
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Gastrodiplomacy Series yang diselenggarakan Kemlu RI bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), dan InJourney Tourism Development Corporation (ITDC).
 
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengatakan yoga dan meditasi di Natas Parapuar merupakan satu bentuk aktivasi kawasan pariwisata terpadu Labuan Bajo, selain pengembangan kawasan pariwisata.
 
Yoga dan meditasi di Parapuar Labuan Bajo juga menawarkan keindahan pemandangan 360 derajat Kota Labuan Bajo.
 
Destinasi wisata baru yang berada di ketinggian kawasan Hutan Bowosie Kota Labuan Bajo menjadi lokasi yang bersahabat bagi para pengunjung yang mencari suasana hening, tenang, yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.
 
"Kegiatan ini juga mendekatkan kita dengan alam," katanya pula.
 
Frans Teguh juga mempromosikan Parapuar dan peluang investasi di Parapuar Labuan Bajo.
Baca juga: Sandiaga target Oktober 2024 infrastruktur penunjang Parapuar rampung
 
Ia menjelaskan investasi yang sedang berjalan, yakni dengan Dusit Internasional dan Eiger Indonesia dan BPOLBF berpegang teguh pada pedoman dan prinsip pembangunan berbasis lingkungan, sehingga pembangunan yang dilakukan di dalam kawasan tidak boleh melebihi luasan lahan yang boleh dimanfaatkan.
 
Dia menjelaskan kawasan Parapuar secara total luasan adalah 400 hektare, dan saat ini yang sudah memiliki sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) adalah pada Zona 1 seluas 129,6 hektare.
 
"Sudah clean and clear untuk dijadikan lokus investasi," katanya lagi.
 
Ia menjelaskan kawasan HPL seluas 129,6 hektare Parapuar Labuan Bajo yang boleh dimanfaatkan adalah seluas 20,05 persen dari total luasan lahan HPL, sehingga para investor yang tertarik untuk membangun di kawasan areal HPL tersebut harus berpedoman pada ketentuan tersebut.
 
"Mari kita kembangkan pariwisata berkelanjutan," katanya pula.
 
Direktur Diplomasi Publik, Kemlu Ani Nigeriawati menyatakan sejumlah dubes asing diajak berkunjung ke Parapuar Labuan Bajo agar dapat mempromosikan pariwisata Labuan Bajo, sekaligus mendapatkan gambaran peluang investasi di Parapuar Labuan Bajo.
 
Penanaman pohon dalam agenda green action, kata dia lagi, merupakan bentuk kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian alam di Parapuar Labuan Bajo.
 
"Jadi seluruh duta besar dan kepala perwakilan diplomatik melakukan penanaman pohon sebagai bentuk dukungan dan komitmen mereka untuk menjaga kelestarian, dan juga untuk melakukan upaya perlindungan lingkungan di kawasan Parapuar Labuan Bajo," kata dia.
Baca juga: Wamenparekraf promosikan investasi di Parapuar Labuan Bajo NTT
Baca juga: BPOLBF sebut POTPH di Parapuar jadi contoh kegiatan berkelanjutan

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024