Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku khawatir dengan ancaman longsor yang dapat terjadi sepanjang musim hujan.

"Banyak pemulung yang sekarang takut mendaki gundukan sampah. Mereka sekarang memilah sampah di sisi bawah karena khawatir longsor datang sewaktu-waktu dan menimbun mereka," kata salah satu pemulung setempat, Nali (30), di Bekasi, Selasa.

Dia mengatakan longsor sampah 2012 menewaskan seorang pemulung yang tertimbun di Zona IV, yang saat ini sudah ditutup karena penuh.

Ketika itu, seorang pemulung bernama Amin (53) dinyatakan tewas setelah terimbun sampah sebanyak 50 meter persegi hingga sekujur tubuhnya melepuh akibat terkena gas metan di bawah tumpukan sampah.

Dikatakan Nali, bukit sampah yang saat ini masih beroperasi adalah Zona V di bagian selatan TPA dengan ketinggian sekitar 20 meter.

"Hampir setiap hari tumpukan sampah di zona itu longsor khususnya saat hujan deras berlangsung," katanya.

Sejumlah pemulung mengaku tidak berani mendaki bukit sampah karena ketinggian ideal tumpukan maksimal 15 meter.

"Pokoknya kalau ketinggian sampah sudah melebihi tiang listrik, saya tidak berani, apalagi saat hujan seperti ini," kata Namin (33) pemulung lainnya.

Dia berharap Pemerintah Kota Bekasi lebih serius dalam menata tumpukan sampah agar aman bagi para pemulung dalam mencari nafkah.

"Mudah-mudahan sampahnya bisa dirapikan, khususnya sampah yang longsor di Zona V," katanya.

Dia mengaku mengalami penurunan pendapatan hingga 50 persen selama mengais sampah di sisi bawah bukit akibat banyaknya pemulung serta sampah plastik yang sedikit.

"Memang yang banyak itu di bagian atas bukit, tapi kita takut terjadi longsor," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014